Moneter.id – Kementerian
Perdagangan (Kemendag) berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan barang
kebutuhan pokok (bapok) untuk menghadapi
Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Untuk itu, Kemendag bersinergi dengan
Pemerintah Daerah (Pemda) dan instansi-instansi terkait untuk memastikan harga
dan pasokan terjaga dengan baik.
“Hasil pantauan kami menunjukkan harga-harga
bahan pokok di Provinsi Bali aman terkendali terutama untuk beras yang
pasokannya cukup untuk menghadapi Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Namun
demikian, pemerintah akan terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan
pasokan dalam menghadapi Natal 2018 dan Tahun Baru 2019” kata Staf Ahli Bidang Perdagangan
Jasa, Lasminingsih di Bali, Rabu (5/12).
Terdapat empat langkah strategis yang telah disiapkan
Kemendag dalam menyambut HBKN ini. Pertama,
melalui Penguatan Penerbitan Permendag terkait, yaitu pendaftaran pelaku usaha
bapok (Permendag 20/2017), Harga Eceran Tertinggi (HET) beras (Permendag
57/2017), dan harga acuan di konsumen (Permendag 96/2018).
“Kami akan terus memperkuat regulasi perdagangan.
Kami juga memastikan seluruh Permendag ini diimplementasikan dengan baik dan
benar oleh para pelaku usaha,” tegas Lasminingsih.
Kedua, melalui
penatalaksanaan dengan melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah
daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha; memfasilitasi BUMN dan pelaku
usaha; serta menugaskan Bulog.
Ketiga,
melalui pemantauan dan pengawasan yang akan dilakukan Eselon I Kemendag bersama
dengan Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini untuk memastikan
ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga, termasuk menjamin pendistribusian
bapok.
Keempat, melalui upaya penetrasi pasar yang bekerja sama
dengan pemerintah daerah, Bulog Divre setempat, dan pelaku usaha distribusi
barang di daerah pantauan untuk memastikan pasokan ke pasar tersedia dalam
jumlah cukup hingga menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dalam rangka pemantauan harga bapok di pasar, Lasminingsih berserta
rombongan juga melakukan peninjauan ke Pasar Kreneng dan Pasar Badung di Bali. Dari hasil
pemantauan di kedua pasar tersebut, diketahui harga dan pasokan stabil dan
terkendali.
Berdasarkan hasil pemantauan per 5 Desember 2018 di Pasar
Kreneng harga beras medium berkisar antara Rp9.000/kg – Rp9.600/kg, gula pasir
Rp11.000/kg, minyak goreng curah Rp10.350/liter, daging sapi Rp78.000 –
Rp125.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg, cabe merah besar Rp15.000, cabe merah
keriting Rp20.000/kg, bawang merah Rp24.000/kg, serta bawang putih
Rp18.000/kg.
Sedangkan di Pasar Badung, harga
beras medium Rp9.000/kg, gula pasir Rp11.000/kg, minyak goreng curah
Rp9.900/liter, daging sapi Rp70.000 – Rp130.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg,
cabe merah besar Rp17.000, cabe merah keriting Rp25.000/kg, bawang merah
Rp27.000/kg – Rp30.000/kg, serta bawang putih Rp18.000/kg.
Selain melakukan pemantauan di pasar tradisional untuk
memantau ketersediaan barang kebutuhan pokok, Lasminingsih juga mengunjungi Gudang Perum
Bulog Kabupaten Badung
dan gudang distributor setempat. Hasil pantauan tersebut menunjukkan
ketersediaan dan pasokan bahan pokok di Bali
terjamin dan aman menjelang Natal
2018 dan Tahun Baru 2019.
“Pemerintah pusat akan terus berkoordinasi dengan dinas
yang membidangi perdagangan di daerah untuk menjaga stabilitas harga dan
pasokan bapok. Hal ini untuk menjamin masyarakat dapat merayakan Natal dan
Tahun Baru dengan khidmat dan gembira,” ungkap Lasminingsih.
Pemerintah
daerah juga diharapkan dapat melaporkan perkembangan kelancaran distribusi dan
jumlah pasokan bapok. Untuk
itu, Lasminingsih juga meminta perlu dilakukan upaya antisipasi dini berupa
koordinasi yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku
usaha, mengingat dalam beberapa waktu ke depan, ada potensi kenaikan permintan
barang kebutuhan pokok jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yang dikhawatirkan
berpengaruh terhadap harga.
Lasminingsih juga mengimbau pelaku
usaha untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan menimbun barang dalam rangka
spekulasi. “Untuk itu, Pemerintah pusat dan daerah akan meningkatkan pengawasan
secara terpadu bila diperlukan bekerja sama dengan aparat keamanan di Provinsi Bali,” ujarnya.