Moneter.co.id – Permintaan produk tepung kelapa asal Provinsi Sulawesi Utara
(Sulut) dari negara-negara di Eropa cukup tinggi di akhir tahun 2017.
“Hal
ini dikarenakan menjelang Natal dan Tahun Baru ada peningkatan permintaan yang
cukup banyak,” kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Selasa
(05/12).
Darwin
mengatakan sebagian besar masyarakat Eropa akan merayakan Natal, otomatis
permintaan kebutuhan pangan pasti meningkat. “Tepung kelapa asal Sulut, biasanya diekspor ke
Italia, Belanda Inggris, Jerman dan negara lainnya,” ujarnya.
Pada
akhir November 2017, katanya, Sulut telah mengekapor tepung kelapa ke Italia
sebanyak 25 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 56.250 dolar
Amerika Serikat (AS).
Pemerintah
berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor di
Sulut, dengan meningkatkan produksinya. Meski produksi meningkat, katanya, tapi harus memperhatikan kualitas dan kuantitas
permintaan pasar luar negeri.
Pasar
internasional, katanya, akan sangat memperhatikan kualitas produk sesuai dengan
perjanjian di awal. “Jangan
kecewakan pasar, karena untuk mencari pasar baru sangat sulit,” jelasnya.