Moneter.id – Sampai dengan akhir Juli 2019, Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) mencatat realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp68,11 triliun.
Realisasi ini turun Rp2,90 triliun atau 4,09 persen dari periode tahun 2018 yakni
sebesar Rp 71 triliun.
Direktur Jenderal Anggaran Askolani mengatakan, subsidi
energi terdiri dari subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp41,5 triliun. “Subsidi
listrik tercatat sudah mencapai Rp26,6 triliun,” ucapnya di Jakarta, Senin, (26/8/2019).
Kata Askolani, realisasi subsidi listrik lebih rendah Rp3,73
triliun atau 12,32 persen dari tahun 2018. “Hal ini seiring dengan penguatan
rupiah dan pergerakan Indonesian Crude Price (ICP) dalam semester I/2019,”
paparnya.
Selain subsidi energi, lanjut Askolani, realisasi subsidi
nonenergi tercatat sebesar Rp3,84 triliun atau meningkat 18,99 persen dari
periode yang sama tahun 2018. “Ini disebabkan adanya percepatan realisasi
subsidi pupuk dan subsidi kredit program,” ucapnya.
Menurut Askolani, realisasi belanja subsidi sampai dengan
akhir Juli 2019 tercatat sebesar Rp92,20 triliun atau 41,1 persen dari APBN. “Realisasi
belanja subsidi lebih tinggi Rp0,94 triliun atau 1,03 persen dibandingkan
realisasi belanja subsidi pada periode yang sama di 2018,” tambahnya.
“Sedangkan realisasi belanja bantuan sosial mencapai Rp75,08
triliun atau 73,6 persen dari APBN meningkat 33,5 persen,” tungkasnya.
