Sabtu, Oktober 4, 2025

Kemenperin Dorong Pengembangan Bio Ester Untuk Industri CPO

Must Read

Moneter.co.id – Peran riset dan teknologi sangat
penting dalam pengembangan inovasi produk industri, khususnya minyak kelapa
sawit (CPO). Hal ini terkait upaya industri CPO dalam meningkatkan nilai tambah
produknya dengan memperhatikan aspek yang ramah lingkungan.

“Saat ini, tengah dikembangkan bio
ester, produk turunan dari CPO yang memiliki nilai tambah cukup tinggi,” kata
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian
Perindustrian, Ngakan Timur Antara di Jakarta, Senin (19/3).

Menurut Ngakan, teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk bio
ester adalah melalui
pendekatan baru dalam proses trans-esterifikasi
dari minyak nabati
khususnya minyak sawit.

“Kami
yakin produk ini lebih bernilai tambah tinggi, karena
nilai tambah produk turunan sawit seperti produk kosmetik dapat mencapai
enam kali lipat jika dibandingkan dengan CPO,” ungkapnya.

Dari bio ester ini, bisa
dimanfaatkan lagi untuk penggunaan di berbagai produk manufaktur lainnya,
seperti industri farmasi, kosmetik, makanan, pertanian, perikanan, minyak dan
gas, pertahanan, produk konsumen rumahan sampai pelumas industri.

Salah satu perusahaan di Indonesia
yang telah berhasil menciptakan produk bio ester adalah eBio Advanced
Technology (eBio) selaku perusahaan asal Jerman, yang bekerja sama dengan PT.
Servotech sebagai mitra lokalnya.
Didirikan pada tahun 2013, eBio merupakan
perusahaan pemegang lisensi untuk teknologi eBio yang ditemukan dan dipatenkan
Fraunhofer IVV
.

Fraunhofer
IVV
sebuah lembaga riset rekayasa proses dan kemasan di bawah Fraunhofer-Gesellschaft yang berbasis di Jerman. Fraunhofer-Gesellschaft sendiri adalah organisasi riset terbesar di Eropa yang memiliki 69
lembaga riset di Jerman, dengan dukungan 24 ribu peneliti.

Lebih
lanjut, Ngakan memberikan apresiasi kepada eBio atas komitmen untuk melakukan
investasi di
bidang pengembangan produk yang sarat akan
inovasi teknologi. Perusahan tersebut melalui proses
riset telah berhasil mengembangkan produk, antara lain bio-degradable
berkualitas tinggi serta ramah lingkungan, di tambah dengan harga produk yang
sangat kompetitif dibandingkan dengan produk sejenis di pasar.

“Untuk
mengembangkan lebih jauh produk-produk akhir turunan sawit ini, eBio nantinya
akan berkolaborasi dengan Balai Besar serta Balai Riset dan Standardisasi di
seluruh Indonesia,” tuturnya. Balai-balai tersebut berupakan unit pelayanan
teknis yang dimiliki oleh Kemenperin, dibawah binaan BPPI.

Apalagi,
BPPI sudah memiliki Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri
Pekanbaru yang fokus terhadap pengembangan produk turunan sawit. “Sinergi
antara swasta dengan pemerintah ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang
nyata bagi peningkatan perekonomian masyarakat,” imbuhnya.

Ngakan
berharap, selain untuk memenuhi pasar dalam negeri, produk bio ester
ditargetkan bisa mendongkrak nilai ekspor produk turunan CPO. Pada tahun 2017,
nilai ekspor
minyak kelapa sawit Indonesia sebesar 31,05 juta ton atau naik 23 persen
dibandingkan tahun 2016 yaitu mencapai 25,11 juta ton. Capaian tersebut menjadi
rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara, pihak eBio ingin bio
ester menjadi produk revolusioner yang dapat menggantikan minyak berbasis
mineral dan minyak sintetis.
  Dalam
memproduksi bio ester, saat ini pabrik eBio masih memiliki satu lini produksi.
“Jika sudah full berproduksi, perkiraan produk yang dihasilkan adalah sekitar
15 ton per hari per lini produksi,” kata Group Chairman eBio, Toshi Nakajima.

eBio terus menjajaki potensi kerja
sama dengan beberapa klien untuk menghasilkan bio ester berkualitas tinggi di
Indonesia. “Begitu semuanya selesai, kami akan menambah 10 sampai 15 lini
produksi lagi di Batam, mudah-mudahan bisa dalam waktu dua tahun ini,” ungkap
Nakajima.

 

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img