Moneter.id – Kementerian
Perindustrian berupaya mengakselerasi pencapaian realisasi anggaran berbasis pada efisiensi
dan fokus terhadap
tujuan kementerian. Sepanjang
Januari-Mei 2019, realisasi anggaran ditargetkan bisa terserap hingga 25%.
“Oleh
karena itu, kami terus
mengingatkan
kepada seluruh Aparatur Sipil Negara
(ASN)
di lingkungan Kemenperin agar dapat meningkatkan integritas,
profesionalitas, pelayanan,
disiplin dan kinerjanya,”
kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris
Munandar pada acara pelantikan 80 pejabat eselon III dan IV Kemenperin di
Jakarta, Rabu (15/5).
Haris
menyebutkan, program prioritas Kemenperin tahun ini, antara lain meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI
4.0), sebagai acuan bagi perusahaan dan pemerintah dalam mengukur tingkat
kesiapan bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia. Sebanyak 328
industri sudah melakukan self-assesment INDI
4.0 melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Selanjutnya,
pelaksanaan program pendidikan vokasi industri yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
industri. Sejak diluncurkan
tahun 2017, program ini telah mampu menggandeng sebanyak 1.032 industri dan
2.612 SMK yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
“Kami
juga masih fokus menggelar workshop e-Smart IKM dan terus mengkampanyekan Making
Indonesia 4.0 ke seluruh dunia, termasuk kesiapan menjadi official country partner pada Hannover Messe 2020. Selain itu,
mematangkan regulasi terkait super
deduction tax,” ungkapnya.
Bahkan,
Kemenperin sedang membuat ekosistem inovasi melalui pembangunan Pusat Inovasi
dan Pengembangan SDM Industri 4.0 di Jakarta. “Sebagai
generasi penerus pemimpin bangsa, teruslah berinovasi dan mengembangkan
kompetensi diri supaya menjadi insan yang berkualitas dan berdaya saing,” tuturnya.
Melalui
kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terampil sesuai kebutuhan era saat ini,
diyakini akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan institusi dan negara.
“Kita ketahui, industri merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada kuartal I/2019, industri masih menjadi penyumbang tertinggi kepada ekonomi
hingga 20%,” imbuhnya.
Pagu
anggaran Kemenperin tahun 2019 sebesar Rp3,59 triliun, naik sebesar 26,37% dibandingkan
anggaran tahun 2018. Pada tahun ini, porsi anggaran paling besar ada di program
pengembangan SDM industri dan dukungan manajemen Kemenperin yang mencapai
Rp2,01 triliun.
“Kami
memang lebih menitik beratkan pada program pengembangan SDM. Sebab, pemerintah
saat ini memfokuskan terhadap peningkatan
kualitas SDM yang mampu menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0,”
imbuhnya.
Hal ini sekaligus mengambil momentum adanya bonus
demografi yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh
karena itu, Kemenperin berupaya melakukan manajemen perubahan baik untuk
individu maupun organisasi. Langkah strategis ini guna mengikuti perkembangan era
ekonomi digital dan industri 4.0 sehingga mampu menjadikan peluang dan kekuatan
Kemenperin terhadap kapasitasnya sebagai leading
sector dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Termasuk
pada pengisian dan penataan jabatan eselon III dan IV ini
merupakan hal yang biasa dilakukan dengan tujuan untuk peningkatan kinerja dan
penyegaran organisasi, terlebih lagi pada perkembangan teknologi saat ini menjadi
tantangan tersendiri yang harus dihadapi, yang
menuntut pengetahuan terhadap
perkembangan digitalisasi
dan revolusi industri
4.0,” paparnya.