Selasa, September 30, 2025

Kepala BPPP: Peran Fasilitas Logistik Penting Dongkrak Daya Saing

Must Read

Moneter.co.id – Kementerian
Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong peningkatan daya saing
perdagangan nasional. Salah satunya melalui kegiatan diseminasi hasil
pengkajian dan pengembangan sektor perdagangan Badan Pengkajian dan Pengembangan
Perdagangan (BPPP) dengan tema “Peran Logistik Nasional dalam Mendukung Daya
Saing Ekspor dan Stabilitas Harga Pangan” yang berlangsung di Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, hari ini, Rabu (21/3).

Kepala BPPP
Kasan mengatakan, ketersediaan fasilitas logistik menjadi aspek penting untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah bahkan menempatkan Logistik
sebagai salah satu dari enam area reformasi kebijakan yang dituangkan dalam 15
Paket Kebijakan Ekonomi.

“Dari seluruh
Paket Kebijakan Ekonomi tersebut, terdapat tiga paket yaitu Paket ke-2, ke-9
dan ke-15 yang secara langsung ditujukan untuk perbaikan logistik nasional
dalam rangka mendukung daya saing Indonesia,” ujar Kasan, Rabu (21/3).

Kasan
menjelaskan BPPP telah melakukan sejumlah kajian terkait peran fasilitas logistik
untuk meningkatkan kinerja perdagangan, antara lain dengan melihat peran Pusat
Logistik Berikat (PLB) dan Sistem Resi Gudang (SRG).

BPPP telah
melakukan kajian evaluasi manfaat pusat logistik berikat dalam rangka mendukung
daya saing industri nasional dan kajian implementasi SRG komoditas perkebunan
khusususnya kopi.

“Kedua hasil
kajian ini diharapkan akan memberikan gambaran tentang PLB dan SRG sebagai fasilitas
logistik yang dapat mendukung daya saing perdagangan dan stabilitas harga
produk pertanian dan perkebunan,” jelas Kasan.

Berdasarkan
hasil kajian, keberadaan PLB secara umum mampu meningkatkan kinerja logistic nasional
karena memberikan perbaikan dari sisi biaya dan waktu logistik. Khususnya dalam
hal pengiriman bahan baku pemasok ke gudang PLB, pengiriman barang dari gudang
PLB ke pelaku usaha, dan waktu penyimpanan bahan baku. Oleh karena itu,
Kemendag akan terus mendorong penggunaan fasilitas PLB bagi pelaku usaha,
terutama untuk meningkatkan kinerja industry berorientasi ekspor.

Sementara itu,
untuk mendukung stabilisasi harga produk pertanian dan perkebunan, pemanfaatan
SRG komoditas kopi juga harus terus didorong sebagai fasilitas yang
menguntungkan petani. Hasil kajian menunjukkan penyimpanan kopi, khususnya
jenis arabica selama sebulan setelah panen raya, akan lebih menguntungkan
petani dibandingkan menjual langsung pada saat panen.

Sebagai upaya
optimalisasi pemasaran komoditas kopi, Kemendag juga akan mendorong pengintegrasian
SRG dengan jalur pemasaran khusus ekspor serta pasar lelang.

Sementara,
Inspektur Jenderal Kemendag, Srie Agustina menambahkan, logistik sangat penting
dalam mendukung stabilitas harga pangan dan kinerja ekspor. Untuk itu
pemerintah akan terus mencari terobosan baru untuk meningkatkan kinerja sistem
logistik nasional yang selaras dengan pembangunan fasilitas pendukung logistik.

Selain itu, kata
Srie, dukungan dari semua pihak juga diperlukan agar kinerja logistik Indonesia
semakin hari semakin efisien, murah, dan mampu bersaing dengan negara tetangga.

“Kami berharap
dalam forum ini lahir rekomendasi kebijakan komprehensif untuk perbaikan sektor
logistik hasil pemikiran bersama instansi pemerintah, pelaku usaha, dan
perguruan tinggi,” imbuh Srie.

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img