Moneter.co.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyatakan akan menyalurkan
kredit sindikasi ke proyek jalan tol Jakarta Cikampek Elevated, Jasamarga
Semarang Batang, Marga Trans Nusantara dan Jasamarga Kunciran Cengkareng.
Senior Vice President
Corporate Banking 2 Group Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan,
pada kuartal I/2018 setidaknya ada empat rencana pembiayaan proyek jalan tol
yang akan naik ke tahap financial close.
Dikdik
menuturkan, sindikasi kredit di dalam negeri sangat prospektif dan menjadi
incaran banyak perbankan asing. Hal ini tampak dari pengalaman Bank Mandiri
sebagai lead dalam beberapa sindikasi.
“Dapat
dikatakan hampir semua bank termasuak bank-bank asing besar dari Jepang, China,
dan Korea tertarik dan sudah terlibat langsung dalam pembiayaan infrastruktur
di Indonesia, karena mereka menilai proyek infrastruktur tersebut menarik
secara bisnis,” ungkapnya.
Hingga
saat ini, perseroan cukup aktif ikut membiayai proyek pembangunan
infrastruktur. Contohnya dalam proyek jalan tol Trans Sumatera seksi 1 dari
Pelabuhan – IC (inter change)
Bakauheni sepanjang 9 km dan seksi 5 dari IC Lematang – IC Kota Baru sepanjang
5 km yang diresmikan pemerintah pada 21 Januari lalu.
Proyek
itu merupakan bagian dari jalasn tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9
km. Dasri estimasi kebutuhan dana Rp16,79 triliun, sebanyak Rp8,06 triliun
dibiayai lewat sindikasi kredit yang diikuti oleh beberapa bank seperti Bank
Mandiri dengan porsi Rp2 triliun.
Selain
Bank Mandiri, sejumlah bank besar juga ikut masuk dalam proyek tersebut, antara
lain Bank BNI, Bank BCA, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank dan Bank
Permata.
Sekedar
informasi, total sindikasi sepanjang 2017 yang dicatat Bloomberg menyentuh US$29,45 miliar, naik 8,82% dibandingkan
capaian pada 2016 sebesar US$27,06 miliar. Kenaikan itu ditopang oleh kelompok
perbankan besar dalam negeri serta lembaga jasa keuangan asal Jepang dan China.
Dari
total 82 deals sindikasi kredit pada tahun lalu yang terekam Bloomberg, Bank Mandiri
ada di urutan kedua sebagai top mandated
lead arranger kredit sindikasi, dengan 20 deals dan nilai US$2,59 miliar. Bank Mandiri mengambil porsi 8,89%
dari total sindikasi sepanjang tahun 2017.
Adapun,
yang menduduki urutan pertama dengan porsi 12,19% dari keseluruhan adalah PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perseroan mengikuti 22 deals sindikasi dengan nilai US$3,55
miliar. Bank BNI konsisten ada di urutan teratas dalam kategori top 10 mandated lead arranger.
(HAP/Bns)