Moneter –
Sepanjang tahun 2021, Maybank Grup berhasil membukukan laba sebelum pajak (PBT)
sebesar RM10,89 miliar. Raihan itu naik 25,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yakni RM 8,66 miliar.
“Laba bersih juga mengalami kenaikan 24,9% menjadi
RM8,10 miliar dari RM6,48 miliar pada tahun sebelumnya,” tulis perseroan
diketerangan resminya, Selasa (1/3/2022).
Tulisnya, pendapatan operasional bersih tumbuh 2,8%
menjadi RM25,45 miliar, seiring pertumbuhan ekonomi Malaysia sebesar 3,1% di
sepanjang 2021.
Baca
juga: Laba sebelum pajak Maybank Indonesia turun 31,8 persen di
kuartal I/2021
Pencapaian tersebut didukung oleh peningkatan total
pendapatan berbasis dana bersih sebesar 14,6% secara tahunan menjadi RM19,09
miliar yang dikontribusikan dari pertumbuhan kredit yang kuat dan perbaikan
pada CASA (Current Account & Saving Account) secara
signifikan, sehingga mendorong perbaikan pada marjin bunga bersih (NIM) yang
naik 22 basis poin secara tahunan.
Perbaikan marjin tersebut, sebagian terimbangi dengan
penurunan fee based income bersih
sebesar 21,6% menjadi RM6,36 miliar.
“Penurunan pada fee based income bersih
dipicu terutama oleh kinerja pendapatan dari investasi yang menurun dan
kerugian dari marked-to-market pada
portofolio fixed income yang
terjadi di lini bisnis asuransi sehubungan kenaikan yields,”
tulisnya lagi.
Sementara, pertumbuhan biaya terkendali sebesar 2,6%,
jauh di bawah pertumbuhan pendapatan Grup, sehingga mendorong peningkatan pada
laba operasional sebelum provisi yang naik menjadi RM13,93 miliar dari RM13,54
miliar tahun lalu.
Baca
juga: Raup Rp1,06 triliun, laba Maybank Indonesia turun 3,3
persen di kuartal III-2021