Moneter.id – Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan
Andi Amran Sulaiman menargetkan untuk meningkatkan volume ekspor berbagai
komoditas pangan salah satunya yakni membuka pasar manggis ke Taiwan.
“Tim Karantina Indonesia intensif berkomunikasi dengan
Tim Karantina Taiwan untuk harmonisasi standar perkarantinaan komoditas manggis
di kedua Negara. Konsepnya hampir sama dengan protokol membuka ekspor manggis
ke China akhir tahun lalu,” kata Mentan Amran, Sabtu (13/10).
Amran menyebutkan, tahapan review dokumen selesai dalam
waktu dekat dan dilanjutkan proses on-site audit. Ekspor perdana dilakukan
segera setelah seluruh proses perkarantinaan selesai.
“Optimistis segera direalisasikan, karena selama ini kita
sudah rutin ekspor komoditas ke Taiwan untuk kubis, melon, karet, kopi dan
lainnya,” ucap Amran.
Dalam kunjungan Mentan ke Taiwan dan bertemu Menteri
Pertanian Taiwan, Mr. Tsung-Hsien Lin, Selasa, (9/10), melahirkan komitmen
Pemerintah Taiwan mempercepat akses manggis Indonesia ke Taiwan. Dengan
demikian disepakati langkah-langkah percepatan ekspor.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Amran mengungkapkan
kemajuan pertanian Indonesia selama empat tahun terakhir dan ekspor pertanian
Indonesia 2017 meningkat hingga 24%.
Kunjungan ke Taiwan juga membahas komitmen investasi
Taiwan mengembangkan industri gula di Indonesia Rp 20 triliun, kerjasama
Pengembangan Rain Water Harvesting System, serta program Magang Petani
Indonesia di Taiwan.
“Ini merupakan langkah konkret melakukan gerakan masif
ekspor dan investasi agar pertumbuhan ekonomi nasional lebih tinggi. Sektor
pertanian salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi,” ujar Amran.
Untuk diketahui prediksi ekspor manggis Indonesia 2018
mencapai 60 ribu ton atau naik 553% dari 2017 yang hanya 9.167 ton. Ekspor ini
merupakan 38% dari total produksi manggis nasional 2018 sebesar 166.725 ton.
Setidaknya terdapat 10 eksportir dari beberapa provinsi siap memasok pasar
Asia.
Berdasarkan data BPS, ekspor pertanian 2017 totalnya Rp
442 triliun, naik 24% dibanding 2016, sehingga neraca perdagangan pertanian
2017 surplus Rp 214 triliun. Ekspor komoditas hortikultura segar Januari sampai
Juli 2018 sebesar Rp 1,3 triliun, naik 60,5% dari Januari sampai Juli 2017 yang
hanya Rp 0,76 triliun.
(TOP)