Minggu, Oktober 5, 2025

Maybank Catat Laba Sebelum Pajak Rp750 Miliar

Must Read

MONETER – PT
Bank Maybank Indonesia, Tbk. mencatatkan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp750
miliar pada kuartal I/2023. Raihan ini  meningkat
33,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp562 miliar.

 

“Bank juga membukukan kenaikan pendapatan fee, terutama
dari transaksi Global Markets (GM),” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia
Taswin Zakaria di Jakarta, Senin (1/5/2023).

 

Katanya, perseroan juga mencatatkan laba setelah pajak
dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) sebesar Rp566 miliar atau meningkat
45,7 persen dari Rp388 miliar. Peningkatan tersebut seiring kenaikan pendapatan
komposisi aset Bank sehingga net interest
income
(NII) sebesar 6,7 persen (year on year/yoy) dan net interest margin (NIM) meningkat 35 bps menjadi 5,1 persen yoy.

 

Kemudian, ada pula kenaikan pendapatan fee-based (fee-based income) sebesar 20,7 persen menjadi Rp574 miliar dari
Rp475 miliar yang didukung oleh pendapatan fee Global Market yang tumbuh 98,7
persen menjadi Rp101 miliar dari Rp51 miliar.

 

“Bank juga membukukan kenaikan pendapatan recovery fee aset mencapai lebih dari 7x
menjadi Rp142 miliar sebagai upaya Bank dalam melakukan perbaikan aset secara
intensif dalam satu tahun terakhir. Di tengah menguatnya pasar di sepanjang
kuartal pertama 2023, Bank membukukan kenaikan pendapatan fee-based sebesar 30,6 persen secara kuartal-an,” ujar Taswin.

 

Sementara untuk total kredit, Maybank Indonesia juga
mengalami pertumbuhan 7,7 persen menjadi Rp107,22 triliun dari Rp99,52 triliun
yang didukung pertumbuhan kredit CFS Ritel sebesar 14,6 persen menjadi Rp40,10
triliun dari Rp34,98 triliun, dan kredit Global Banking yang tumbuh 11,4 persen
menjadi Rp39,29 triliun dari Rp35,26 triliun.

 

“Kredit CFS Ritel bertumbuh di seluruh segmen yaitu,
pembiayaan otomotif anak perusahaan yang tumbuh 26,1 persen menjadi Rp20,54
triliun dari Rp16,29 triliun, bisnis kartu kredit & KTA tumbuh 20,6 persen
yoy dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 2,2 persen yoy,” ujarnya.

 

Di samping itu, Kredit CFS Non-Ritel mengalami penurunan
5,0 persen menjadi Rp27,83 triliun dari Rp29,28 triliun karena segmen Business
Banking mengalami penurunan sebesar 14,6 persen, sementara kredit segmen SME+
relatif stabil.


”Namun, kredit segmen Retail Small Medium Enterprises
(RSME) masih terus bertumbuh sebesar 2,3 persen menjadi Rp12,74 triliun dari
Rp12,46 triliun,” tutup Taswin.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img