Moneter.co.id – Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Panjaitan
memastikan nilai investasi proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek)
meningkat menjadi Rp 31 triliun yang sebelumnya sebesar Rp 26,7 triliun.
Menko Luhut mengatakan, kenaikan nilai investasi ini, karena
ada perubahan konstruksi. “Perubahan
dari fixed block menjadi moving block, tapi dari perubahan itu
penumpang jadi tambah dari 260 ribu menjadi sekitar 430 ribu,” ujar Luhut
di Jakarta, Senin (20/11).
Sedangkan terkait skema pembiayaannya, Luhut
mengaku masih membahasnya dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Sebelumnya, investasi proyek LRT Jabodebek yang
nilainya Rp 26,7 triliun, berasal dari PT Adhi Karya dan PT Kereta Api
Indonesia sebesar Rp 9 triliun, dan sisanya dari lembaga keuangan.
Luhut menegaskan, perbankan berkomitmen memberikan
pinjaman masing-masing sebesar Rp 4 triliun. Adapun perbankan yang berkomitmen
antara lain Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, CIMB Niaga. “Iya itu yang tadi kita lagi sesuaikan angkanya,
perbankan itu seperti CIMB Niaga dia mau Rp 4 triliun,” pungkasnya. (SAM)