Senin, Oktober 6, 2025

Menperin: Indonesia Tidak Akan Punah Pada 2030

Must Read

Moneter.id – Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto
menyatakan bahwa pemerintah telah memiliki strategi dan arah
yang jelas dalam membangkitkan perekonomian nasional melalui implementasi peta
jalan Making Indonesia 4.0. Aspirasi besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk
10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia tahun 2030.

“Dengan roadmap tersebut, pemerintah ingin
mengembalikan industri manufaktur jadi sektor andalan atau mainstream dalam pembangunan ekonomi. Selama ini industri
manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar bagi produk domestik bruto
(PDB),” kata Airlangga pada acara yang bertajuk Rebut 2024 di Jakarta Rabu
(19/12).

Berdasarkan
catatan Kementerian Perindustrian, hingga jelang akhir tahun 2018, industri
pengolahan masih sebagai penyumbang tertinggi terhadap PDB nasional yang
mencapai 19,89
%. Perolehan ini
ditopang oleh sejumlah industri yang memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi
pada periode 2015-2018.

Sektor
tersebut, meliputi industri makanan dan minuman yang tumbuh hingga 8,71
%, kemudian disusul industri
barang logam, komputer, barang elektronika, mesin dan perlengkapan 4,02
%, industri alat angkutan 3,67%, industri kimia 3,40%, serta industri tekstil dan
pakaian 1,64
%.

“Sektor-sektor
itu terus memiliki kinerja yang positif. Apalagi saat ini mendapat prioritas
pengembangan karena akan menjadi sektor pionir yang menerapkan industri 4.0 sesuai
Making Indonesia 4.0,” tutur Airlangga.

Dengan
potensi tersebut, Menperin meyakini Indonesia tidak akan punah pada 2030.
Apalagi, adanya bonus demografi atau dominasi jumlah penduduk berusia produktif
yang akan dinikmati Indonesia sampai 15 tahun ke depan, diyakini juga membawa
pertumbuhan ekonomi nasional hingga 1-2
%. Hal ini berdasarkan pengalaman sebelumnya oleh Jepang, China,
Singapura, dan Thailand.

“Saya
seorang believer, karena percaya
bahwa pondasi yang kita siapkan saat ini bisa menjadi dasar untuk percepatan
pertumbuhan ekonomi kita di masa depan. Jadi tidak akan punah, justru jauh
lebih maju,” tegasnya. Menperin menyebutkan, implementasi Making Indonesia 4.0
juga mengantarkan pada masa keemasan di tahun 2045 atau momentum 100 tahun
kemerdekaan Indonesia.

“Saat
ini income per kapita kita sekitar USD3.877
dan ditargetkan pada tahun 2045 sebesar USD23.199,” ungkapnya.

Guna
menembus sasaran tersebut, diperlukan komponen pertumbuhan industri manufaktur
sebesar 6,3
% dengan
kontribusi ke PDB mencapai 26
%. Jika target itu tercapai, petumbuhan ekonomi nasional mampu berada di angka
5,7
%.

“Jadi,
kita sudah punya sasaran jangka pendek, menengah melalui Making Indonesa 4.0
(tahun 2030), dan panjang (2045). Bersama Bappenas, kami menetapkan target
pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4-6
% pada periode 2020-2024,” imbuhnya.

Menperin
mengemukakan, era industri 4,0 atau ekonomi digital pun berpotensi membuka
peluang terhadap peningkatan nilai tambah
terhadap PDB nasional sebesar USD150 miliar dollar pada tahun 2025.

“Selain
itu, menciptakan kebutuhan tenaga kerja yang melek teknologi digital 17 juta
orang. Rinciannya, sebanyak 4,5 juta orang adalah talenta di industri
manufaktur dan 12,5 juta orang terkait jasa sektor manufaktur. Hal ini dinilai
menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk merebutnya,” ujarnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img