Moneter.id – Jakarta
– Program hilirisasi sumber daya alam yang sedang digalakkan pemerintah saat
ini dapat memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Demikian
disampaikan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (29/8/2023).
“Konsep hilirisasi ini sebagai
instrumen untuk bagaimana bisa nilai tambah itu ada di daerah,” kata
Bahlil.
Jelas Bahlil, Kementerian Investasi
telah mengeluarkan Peraturan Menteri Investasi nomor 1 tahun 2022 yang
mendorong kolaborasi antara investasi besar dengan pengusaha nasional di
daerah. “Peraturan tersebut dibuat guna mendorong investasi di daerah untuk
pemerataan ekonomi,” ucapnya.
“Saya sudah buat peraturan menteri,
setiap investasi yang masuk wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha
daerah yang ada di daerah bukan pengusaha daerah yang ada di Jakarta,”
ujar Bahlil.
Bahlil juga menyebutkan pendorongan
investasi di luar Pulau Jawa terus digalakkan untuk mewujudkan visi pembangunan
Indonesia sentris yang tidak hanya berpusat di Pulau Jawa.
Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2020
kuartal ketiga realisasi investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar dari
Pulau Jawa, dimulai dari 50,5 persen, dan terus bertumbuh hingga pada tahun
2023 kuartal kedua investasi di luar Pulau Jawa telah mencakup 53 persen.
“Sejak 2020 kuartal ketiga sampai
dengan 2023 kuartal kedua alhamdulillah investasi di luar Pulau Jawa sudah
lebih besar ketimbang di Jawa, sebesar 53 persen. Kita bangun pemerataan ini
semua supaya apa? Supaya pertumbuhan ekonominya itu dari Aceh sampai
Papua,” kata Bahlil.
Dia menjelaskan salah satu contoh
kawasan industri hilirisasi di daerah yang memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi wilayahnya adalah kawasan Indonesia Weda Bay Industrial
Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Kawasan industri terpadu itu menjadi
salah satu tempat pengolahan pemurnian bijih nikel.
Menurut data yang dihimpun Kementerian
Investasi, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada 2018 hingga 2020 berada di
bawah 10 persen.
Begitu memasuki tahun 2021 pertumbuhan
ekonomi Maluku Utara meningkat menjadi 16,79 persen dan berada di atas angka 20
persen di tahun 2022 (22,94 persen) dan semester 1 tahun 2023 (20,26 persen).
Selain itu, kata Bahlil, kawasan
industri IWIP turut menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
“Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara
itu sudah 20 persen lebih. Yang belum mendapat lapangan pekerjaan itu adalah
tenaga-tenaga yang belum ada spesifikasinya, tetapi (masyarakat) di ring 1 itu
semuanya sudah dapat (pekerjaan) dari sana (IWIP),” ucapnya.
Bahlil mengatakan program hilirisasi
terutama sumber daya alam nikel sangat penting karena saat ini komoditas
tersebut dibutuhkan dalam industri otomotif yang saat ini mulai bergerak menuju
pemanfaatan energi hijau melalui mobil listrik.
Lebih lanjut dia menjelaskan nikel
merupakan salah satu bahan baku penting dalam industri mobil listrik sebagai
komponen dari baterai listrik. Indonesia, terang Bahlil, memiliki cadangan
nikel 25 persen dari jumlah total di dunia.
“Mobil listrik itu komponennya 40
persen nya adalah baterai dan 60 persen adalah rangkanya dan baterai sel itu
komponennya adalah nikel, kobalt, mangan, dan litium dan kita Indonesia
mempunyai cadangan nikel 25 persen dunia,” kata Bahlil.