Senin, Oktober 6, 2025

Misi Dagang Kemendag ke Taiwan Catat Potensi Transaksi USD 30,7 Juta

Must Read

Moneter.co.id – Para pelaku
usaha Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 30,7 juta
pada
one on one business matching yang
berlangsung Jumat (23/3) hingga Minggu (25/3) di Taiwan.
One on one bussiness matching merupakan rangkaian misi dagang
Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke Taiwan. Jasa tenaga kerja mendominasi potensi
transaksi tersebut.

“Kontribusi
terbesar terhadap potensi transaksi datang dari sektor jasa tenaga kerja dengan
nilai lebih dari USD 15 juta. Terbesar kedua adalah investasi USD 9,5 juta,
diikuti perdagangan barang sebesar USD 6,2 juta,” kata Direktur Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda yang memimpin misi dagang ini.

Protensi
tersebut akan terus bertambah karena masih ada pertemuan B-to-B antara pelaku usaha Indonesia dengan Taiwan pada kegiatan
Indonesian Week hari ini.

Produk-produk
yang banyak diminati dalam one on one
business matching
ini yaitu produk perawatan kecantikan, kopi, makanan
olahan, jasa tenaga kerja terampil, serta investasi di beragam sektor, yaitu
sektor logistik dan pergudangan; industri kosmetik; industri daur ulang kabel;
industri daur tembaga; industri alat kesehatan; dan industri jasa coating
material.

“Melalui business matching kali ini, diharapkan
akan dihasilkan transaksi perdagangan potensial yang kontributif bagi
peningkatan nilai perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Taiwan di masa
depan,” ujar Arlinda.

Dalam kegiatan
ini, terdapat potensi proyek investasi pembangunan pabrik atas produk limbah
(abu) dari kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan fiber glass untuk badan pesawat terbang oleh Yeu Fong International
Technology Corp (Taiwan). Potensi ini akan ditindaklanjuti oleh pihak Gabungan
Pengusaha Perkebunan Indonesia.

Sementara,
transaksi ritel pada pameran Indonesian Week 2018 per hari ini, Minggu (25/3)
sebesar USD 33 ribu atau setara Rp449,3 juta. Produk-produk yang diminati untuk
ritel adalah furnitur, kopi, makanan dan minuman, perhiasan perak dan mutiara,
dan produk kulit.

Kemendag
berkomitmen terus memfasilitasi dunia usaha di Tanah Air untuk bekerja sama
dengan berbagai mitra dagang Indonesia, salah satunya Taiwan. Kerja sama
tersebut menjadi penting karena merupakan upaya meningkatkan perdagangan dan
menciptakan iklim usaha yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

Melalui “New
Southbound Policy”, Taiwan berusaha menggaet lebih banyak mitra kerja sama. Kebijakan
tersebut bertujuan mempererat serta memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan
Taiwan dengan negara-negara di kawasan ASEAN, Asia Selatan, Australia, dan Selandia
Baru.

“Momentum
kebijakan tersebut dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mengarah pada kerja sama
yang saling menguntungkan, bahkan meningkat,” pungkas Arlinda.

 

(HAP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img