Moneter –
Jumlah investor pasar modal mencapai 7,5 juta investor pada tahun 2021. Jumlah
ini meningkat hingga 93 persen dari tahun sebelumnya dengan 3,9 juta investor.
Demikian disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam Pertemuan
Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 yang dipantau di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 14 Januari
2021 mencapai 6.693,40 poin atau jauh dari posisi pada 2 Maret 2019 sebesar
5.361,25 poin,” kata Wimboh.
Sebanyak 80 persen dari jumlah investor pada 2021
merupakan generasi milenial yang terdiri dari investor berusia kurang dari 30
tahun mencapai 60,02 persen dan investor berusia 31 sampai 40 tahun sebesar
21,46 persen.
OJK mencatat kapitalisasi pasar saham pada 2021
mencapai Rp8.252,41 triliun pada 2021 atau naik dari kapitalisasi tahun
sebelumnya Rp6.969,94 triliun.
Perhimpunan dana di pasar modal pada 2021 juga
meningkat drastis mencapai Rp363,3 triliun atau naik 206 persen dari tahun
sebelumnya yang sebesar Rp118,8 triliun.
Pertumbuhan perhimpunan dana pasar modal ini pun
menjadi yang terbaik di Asia-Pasifik yang rata pasar modalnya hanya tumbuh
sebesar 171 persen.
“Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga tumbuh cukup
kuat dengan permodalan asuransi jiwa sebesar 539,8 persen dan asuransi umum 327,8
persen pada 2021 atau jauh dari threshold 120 persen,” ucapnya.
Gearing ratio perusahaan pembiayaan juga turun menjadi
1,9 kali atau jauh lebih dari batas ambang 10 kali
Rasio kredit perusahaan pembiayaan juga terpantau
stabil dengan Non-Performing Loan
(NPL) berada pada level 3,53 persen setelah sebelumnya sempat mencapai level di
atas 5 persen di 2020.
“Hal ini ditopang oleh kebijakan restrukturisasi
pembiayaan yang mencapai Rp218,95 triliun atau 5,2 juta kontrak pembiayaan yang
merupakan 60,1 persen dari total pembiayaan,” tutupnya.