Minggu, Oktober 5, 2025

Operasional KRL Bekasi-Cikarang Didanai Jepang Rp 2,3 Triliun

Must Read

Moneter.co.id – Operasional kereta rel listrik (KRL) Bekasi-Cikarang, Jawa
Barat (Jabar) didanai pinjaman dari Pemerintah Jepang senilai total Rp2,3
triliun dalam rangka kerja sama kedua negara meningkatkan perekonomian di Tanah
Air.

“Hari ini operasional KRL Bekasi-Cikarang dan Stasiun
Bekasi Timur telah resmikan. Stasiun ini sudah didukung fasilitas keamanan,
keselamatan dan kenyamanan,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu
(07/10).

Usai peresmian operasional Stasiun Kereta Api Bekasi Timur di
Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, dan Pengoperasian KRL Lintas
Bekasi-Cikarang oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. “Bahwa pembangunan
prasarana perkeretaapian lintas Bekasi-Cikarang adalah hasil kerja sama
Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang,” ujarnya.

Pekerjaan itu, menurut dia, melalui kontrak Paket B1 untuk
pekerjaan Elektrifikasi lintas Bekasi-Cikarang yang ditandatangani pada tahun
2012, dengan nilai kontrak sebesar Rp2,3 Triliun.

Ruang lingkup kontrak tersebut meliputi pembangunan drainase
dan jembatan, penggantian rel dan bantalan, pekerjaan elektrifikasi, seperti
penggantian catenary di Manggarai dan pemasangan baru catenary lintas
Bekasi-Cikarang, pembangunan Stasiun Bekasi Timur, Stasiun Cibitung dan Stasiun
Cikarang sisi selatan.

Selain itu, dikemukakannya, penambahan empat substation atau
gardu listrik aliran atas baru di Buaran, Cakung, Bekas Timur, dan Cikarang,
pekerjaan sinyal Telkom berupa pergantian sistem persinyalan SSI menjadi K5B
(Kyosan).

Switch Over sistem persinyalan untuk lintas Cakung-Cikarang telah
dilaksanakan pada 7 Juni 2017, dan untuk lintas Manggarai-Jatinegara telah
dilaksanakan pada 30 September 2017,” katanya.

Keunggulan dari sistem persinyalan itu, menurut dia, adalah
penggunaan redundant system 2-out-of-2 sehingga akan
meningkatkan kehandalan sistem persinyalan di Stasiun Manggarai dan Stasiun
Jatinegara. 
“Sistem persinyalan yang baru ini dapat melayani
tingginya peningkatan frekuensi perjalanan kereta saat ini,” katanya.

Pengoperasian KRL lintas Bekasi-Cikarang adalah lintas
pelayanan baru sepanjang 16,74 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu sekira
21 menit.

Frekuensi perjalanan kereta dijadwalkan sebanyak 32 KA per
hari dengan titik keberangkatan KRL pertama dari Stasiun Cikarang adalah pukul
05.05 WIB, sedangkan kedatangan KRL terakhir di Stasiun Cikarang adalah pukul
23.45 WIB. 

Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa KRL
selama transisi naik dan turun penumpang, ia mengemukakan, Stasiun Bekasi Timur
dan Stasiun Cibitung telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang, antara lain
lahan parkir berkapasitas 300 motor dan 100 mobil, peron sepanjang 270 meter
yang dapat mengakomodasi satu rangkaian KRL dengan 12 kereta.

Selain itu, ia menyatakan, ada fasilitas kamera pemantau
(Closed Circuit Television/CCTV) dan pintu tiket secara otomatis (ticketing gate), lift yang diprioritaskan bagi kalangan lanjut usia
(lansia) dan penyandang disabilitas, petunjuk informasi kereta bagi penumpang,
petunjuk jalur masuk dan keluar stasiun, serta denah posisi di stasiun, serta
petunjuk jalur evakuasi.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kozo
Honsei mengaku sangat senang menghadiri
peresmian proyek ini yang mengunakan dana kerja sama Jepang.

“Skemanya adalah dana pinjaman. Jepang mendanai
perbaikan sinyal perkeretapaian. Ini paling bagus untuk orang indonesia yang
tinggal di sini,” katanya.

Kerja sama itu merupakan tindak lanjut pertemuan dua kepala
negara pada Januari 2017 untuk proyek peningkatan kecepatan kereta, ujarnya. 
“Saat itu kami bersama Presiden Joko Widodo sepakat
untuk meningkatkan layanan kereta lintas utara Jawa,” katanya.

Dia berharap, kedua negara terus menjalin kerja sama dalam
upaya perbaikan infrastruktur dan transportasi Indonesia. 
“Ke depan akan ada projek Mass Rapid Ttransit,
pelabuhan, peningkatan kecepatan kereta api lintas utara-Jawa. Ke depan bisa
tingkatkan kerja sama sehingga Jepang bisa berkontribusi dalam meningkatkan
perekonomian di Indonesia,” ujar Kozo Honsei.


(HAP/Ant)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img