Moneter.id – Disney mencatat penurunan pendapatan hingga 37
persen dibandingkan dengan kuartal I/2018 lalu. Penurunan ini dikarenakan
hilangnya film “Star Wars” pada masa liburan musim lalu.
Perusahaan produsen film ini pernah memimpin pertumbuhan sementara pada
kuartal pertamanya, dengan pendapatan dari unit film sebesar 27% atau USD1,8
miliar.
Asal tahu saja, saham Disney mengalami kenaikan pada
awal perdagangan pada Selasa sebesar 2%, sebelum kembali turun.
Disney berharap untuk menyelesaikan pembelian
sebagian besar aset 21st Century Fox, yang akan membawa banyak properti
intelektual baru, termasuk X-Men dan “Avatar.”
Pemegang saham Disney dan juga mitra pengelola di
Gullane Capital Partners, Trip Miller mengatakan, alur paling penting di 2019
untuk Disney adalah bagaimana meluncurkan layanan streaming baru, Disney +.
“Di situlah tahun ini dimulai dan akhirnya
berakhir bagi Disney,” kata Miller, dikutip dari laman CNN Business,
Jakarta, Rabu (06/2).
Selain itu, CEO Disney Bob Iger mengatakan,
pasca-laba turun, perusahaannya akan mengungkapkan banyak hal terkait strategi
streaming pada 11 April 2019.
“Disajikan dengan pilihan yang meluap-luap,
konsumen mencari merek yang mereka tahu untuk memilah-milah pilihan dan
menemukan apa yang sebenarnya mereka inginkan,” kata Iger.
Dia juga yakin, merek dan waralaba ikonik dari
perusahaannya akan memungkinkan perusahaannya untuk menembus kekacauan
kompetitif.