MONETER
–
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menargetkan sebanyak 45 juta Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menggunakan QR Indonesian Standar
(QRIS) pada 2023 mendatang.
“Sejauh ini kami telah mendigitalisasi lebih
dari 20 juta UMKM melalui QRIS yang diluncurkan sejak Agustus 2019. Dengan ini
digitalisasi UMKM berkembang pesat melalui penggabungannya ke platform e-commerce, fintek, maupun bank
digital,” kata Perry di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Ia juga menargetkan pengguna QRIS akan mencapai 30
sampai 65 juta UMKM dalam dua sampai tiga tahun ke depan.
BI juga telah menyediakan infrastruktur pembayaran
digital secara cepat BI-Fast yang membuat transaksi keuangan dapat dilakukan
dalam beberapa detik dengan biaya maksimal Rp2.500, guna mendigitalisasi sistem
pembayaran Indonesia dan mendorong transformasi digital UMKM.
“Ini melayani kebutuhan tidak hanya e-commerce, fintek, dan perbankan
digital, tapi juga membuat transaksi arus kas UMKM menjadi lebih cepat,”
katanya.
Baik QRIS maupun BI-Fast merupakan bagian dari
program BI untuk mendigitalisasi sistem pembayaran sebagaimana tertuang dalam
Cetak Biru Digitalisasi Sistem Pembayaran Indonesia 2020-2025 yang diluncurkan
pada 2019.
Selain itu BI juga telah melakukan standarisasi
penyebutan layanan pembayaran digital menjadi Standar Nasional Open API
Pembayaran (SNAP) agar setiap transaksi pembayaran menggunakan bahasa dan kode
yang sama.
“Ini satu bahasa untuk banyak pembayaran, ini juga
mendukung digitalisasi ekonomi dan keuangan kita, termasuk pemanfaatannya juga
untuk mendukung pengembangan UMKM perempuan,” tutup Perry.