Moneter.id –
Jakarta – Platform jual beli bitcoin dan aset kripto, Tokocrypto mencatatkan
transaksi perdagangan kripto mencapai lebih dari 8 miliar dolar Amerika Serikat
(AS) atau sekitar Rp130 triliun sepanjang tahun 2024. Capaian ini meningkat 180
persen year on year (yoy) dibandingkan total volume perdagangan pada periode
yang sama di tahun 2023, yaitu 2,8 miliar dolar AS.
Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal menjelaskan aset kripto kini semakin
diminati oleh masyarakat Indonesia sebagai alternatif investasi yang inovatif
dan potensial.
“Dengan regulasi yang semakin baik dan
dukungan pemerintah terhadap ekonomi digital, para pelaku usaha optimis kripto
akan menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan keuangan digital di Indonesia,”
ujar Wan Iqbal di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Wan Iqba menyampaikan bahwa pihaknya
optimis terhadap prospek pertumbuhan di tahun 2025.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (Bappebti) mencatat, sepanjang Januari hingga November 2024, nilai
transaksi aset kripto mencapai Rp556,53 triliun, meningkat sebesar 356,16
persen dibandingkan periode sama pada 2023 yang hanya sebesar Rp122 triliun.
Peningkatan transaksi ini juga sejalan
dengan pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto. Hingga November 2024,
pelanggan tercatat sebanyak 22,1 juta orang, dengan 1,3 juta di antaranya aktif
bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang
Fisik Aset Kripto (PFAK).
Jenis aset kripto dengan nilai transaksi
tertinggi, di antaranya adalah Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE),
Pepe (PEPE), dan XRP (XRP). Adapun kontribusi Tokocrypto dalam pasar lebih dari
23 persen total transaksi aset kripto di Indonesia.