Selasa, September 30, 2025

Permata Bank Raup Laba Bersih Rp3,6 Triliun di 2024

Must Read

Moneter.id – Jakarta –  PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) membukukan
laba bersih sebesar Rp3,6 triliun pada 2024. Capaian ini didukung dengan
pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4 persen,
perbaikan kualitas kredit di tahun 2024 dan juga ditopang oleh pengelolaan
strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi
di operasional bank.

Kata Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli, Permata
Bank akan terus menjalankan komitmennya untuk memperkuat sinergi dengan Bangkok
Bank sebagai pemegang saham pengendali.

“Kolaborasi ini mengintegrasikan jaringan yang luas dipadu
dengan konsultasi bisnis dan finansial bertaraf internasional guna
memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi
antara Indonesia dan negara-negara ASEAN,” ucapnya dalam keterangannya di
Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Meliza menjelaskan, pertumbuhan bisnis juga tercermin pada
rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 83 persen dibandingkan 75
persen pada 2023. Total Aset Bank tumbuh sebesar 0,6 persen menjadi Rp259
triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat
sebesar Rp185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA di level 55 persen,”
paparnya.

Selain itu, jelas Meliza, Bank berhasil membukukan rasio
Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50 persen di tahun 2024
dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 52 persen, didukung oleh disiplin dalam
penerapan manajemen biaya secara konsisten disertai adaptasi cara kerja digital
yang lebih agile.

“Penyaluran kredit kepada masyarakat naik 9 persen secara
tahunan (yoy) menjadi Rp155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama
dikontribusikan oleh segmen Korporasi yang tumbuh sebesar 12 persen (yoy)
menjadi Rp89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen komersial dan konsumer, yang
masing-masing tumbuh sebesar 6 persen dan 4 persen (yoy),” katanya lagi.

Kualitas aset tercatat semakin sehat yang tercermin pada
rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing pada level 2,1 peresn dan
7,9 persen, membaik dibandingkan dengan 2,9 persen dan 8,7 persen di periode
yang sama tahun lalu.

Menurutnya, Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan
atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio
NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375 persen dan 97
persen.

Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap
dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah.

“Rasio permodalan Permata Bank saat ini masih merupakan
salah satu yang terkuat diantara bank-bank komersial terbesar di Indonesia,
dengan rasio CAR dan CET-1 Bank tercatat masing-masing sebesar 35 persen dan 26
persen di akhir tahun 2024. Hal ini menjadi struktur yang kokoh untuk mendukung
strategi-strategi prioritas Bank di masa depan,” tutup Meliza.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img