Moneter.id
– Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
menyetujui pelaksanaan integrasi PermataBank dan Bangkok Bank Public Company
Limited Cabang Jakarta, Cabang Pembantu Surabaya, dan Cabang Pembantu Medan
melalui pengalihan aset yang berkualitas baik dan kewajiban tertentu dari
Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia ke PermataBank.
Kata
Direktur Utama PermataBank Ridha D M Wirakusumah, melalui integrasi Bangkok
Bank Indonesia ke PermataBank akan memberikan nilai tambah melalui penggabungan
kekuatan dan kapabilitas sumber daya manusianya.
“Integrasi
ini menandai tonggak baru bagi kami untuk terus berkembang dan mewujudkan visi
yang sama yaitu untuk menjadi bank pilihan untuk semua pemangku kepentingan
serta menjadi salah satu pemain terkuat di industri perbankan Indonesia,”
kata Ridha di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Selain
integrasi antara PermataBank dengan Bangkok Bank Indonesia, RUPSLB juga telah
menyetujui beberapa agenda lainnya, yaitu persetujuan atas rancangan integrasi,
persetujuan konsep akta integrasi, persetujuan peningkatan modal dasar
PermataBank, persetujuan keberlanjutan pengangkatan seluruh anggota dewan
komisaris, direksi dan dewan pengawas syariah PermataBank sebagai bank hasil
integrasi, serta persetujuan atas pembelian saham dari para pemegang saham yang
bermaksud menjual sahamnya kepada PermataBank sesuai dengan ketentuan Pasal 52
POJK 41/2019.
Pada
agenda terakhir, RUPSLB menyetujui juga pengangkatan Suwatchai Songwanich
sebagai anggota direksi PermataBank yang baru, efektif secepatnya setelah
memperoleh persetujuan RUPSLB dan persetujuan uji kelayakan dan kepatutan (fit
and proper test) dari OJK.
Suwatchai
saat ini merupakan Executive Vice President Bangkok Bank Public Company Limited
dan sebelumnya merupakan CEO Bangkok Bank (China).
Dengan
pengangkatan Suwatchai Songwanich, susunan dewan komisaris, direksi dan dewan
pengawas syariah PermataBank menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
– Komisaris Utama :
Chartsiri Sophonpanich
– Komisaris : Chong Toh
– Komisaris : Chalit
Tayjasanant
– Komisaris : Niramarn
Laisathit
– Komisaris Independen
: Haryanto Sahari
– Komisaris Independen
: Rahmat Waluyanto
– Komisaris Independen
: Goei Siauw Hong
– Komisaris Independen
: Yap Tjay Soen
Direksi:
– Direktur Utama :
Ridha DM Wirakusumah
– Direktur : Abdy
Salimin
– Direktur : Lea
Setianti Kusumawijaya
– Direktur : Darwin
Wibowo
– Direktur Kepatuhan :
Dhien Tjahajani
– Direktur Unit Usaha
Syariah (UUS) : Herwin Bustaman
– Direktur : Djumariah
Tenteram
– Direktur : Dayan
Sadikin
– Direktur : Suwatchai
Songwanich*
Dewan Pengawas
Syariah:
– Ketua : H. Muhamad
Faiz
– Anggota : H. Jaih
Mubarok
*)
Efektif secepatnya setelah memperoleh persetujuan RUPSLB dan persetujuan fit
and proper test dari OJK.
Diberitakan
sebelumnya, PT Bank Permata Tbk membidik pembiayaan di sektor
ramah lingkungan atau berkelanjutan hingga sektor yang digarap pelaku usaha berkebutuhan
khusus sebagai salah satu bagian strategi menuju bank BUKU IV atau bank dengan
modal inti minimal Rp30 triliun.
“Kami
ingin membawa Bank Permata bank beda, yang bisa betul-betul membantu masyarakat
terutama yang tidak terperhatikan untuk bisa membangun kesejahteraan mereka,”
kata Ridha.
Hingga akhir tahun 2020, Bank Permata menargetkan masuk bank umum berdasarkan kategor usaha (BUKU) 4 dengan rasio
kecukupan modal meningkat mencapai di atas 30 persen dan membentuk cadangan
kerugian penurunan nilai (CKPN) di atas 200 persen. “Mudah-mudahan
akhir tahun ini kami makin berkelanjutan dan makin kuat secara finansial,”
katanya.
Sementara
itu, menyikapi dampak pandemi, pihaknya melakukan tiga strategi selain
menerapkan digitalisasi layanan perbankan yang memberikan kemudahan kepada
nasabah.
Tiga
strategi itu, kata dia, yakni melakukan proses bisnis sesuai dengan prosedur
dan tata kelola, kemudian melakukan strategi tepat sesuai arahan bisnis dan
ketiga, menggunakan alat yang tepat di tengah kemunculan teknologi keuangan
atau fintech dan e-commerce.
“Dengan
tiga itu kami sedang membidik skala karena akhir tahun naik kelas jadi BUKU IV
dengan CAR (rasio modal) naik di atas 30 persen lalu membangun CKPN di atas 200
persen,” katanya.