Moneter.co.id – Pemerintah Indonesia menganggarkan Rp868 miliar sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan 2018 Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Bali, namun diperkirakan akan memperoleh 100 juta dolar AS dari kegiatan itu.
“Jadi kita masih untung sedikit, tapi itu yang bisa kita lihat,” kata Ketua Panitia Nasional Luhut Binsar Panjaitan, Jumat (25/8).
Luhut menjelaskan, dana 100 juta dolar AS itu atau sekitar Rp1,330 triliun dari penyelenggaraan kegiatan besar tersebut, di mana 10 juta dolar AS diperoleh dari sektor pariwisata sendiri, diperoleh dari sektor-sektor pendukung kegiatan seperti perhotelan, transportasi, souvenir, baik selama kegiatan dan sesudah kegiatan. “Semua dana tersebut, langsung tersebar di masyarakat,” ujarnya.
“Selain itu, manfaat lain yang tidak terlihat yang bakal Indonesia dapatkan adalah pertemuan tersebut dapat menggerakkan perekonomian di sejumlah destinasi wisata di Indonesia, menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan menunjukkan kisah sukses Indonesia dalam melaksanakan pembangunan,” ucap Luhut.
Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati Wakil Ketua Panitia Nasional yang juga Menteri Keuangan (Menkeu) itu menjelaskan manfaat lain yang juga diperoleh Indonesia adalah citra dan reputasi bahwa Indonesia mampu melaksanakan kegiatan internasional yang besar.
“Indonesia, dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk mempromosikan pariwisata Indonesia mengingat delegasi dari 189 negara anggota akan berkunjung ke Tanah Air,” jelas Sri Mulyani. (Hap)