Moneter.co.id – Mantan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai, terdapat
tiga faktor yang masih menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi nasional yang
terus stagnan di angka 5%.
Rizal mengatakan, faktor pertama, masih maraknya korupsi baik di Pemerintahan pusat
maupun daerah yang membuat pertumbuhan ekonomi nasional
tersendat.
“Ada 3
penjelasan dan yang pertama memang korupsi, ini saya setuju KKN sangat menghambat
pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya beberapa hari lalu.
Bagaimana
diketahui, tercatat belum genap dua bulan pada 2018, sudah sebanyak tujuh
kepala daerah telah ditetapkan menjadi tersangka perkara dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Faktor kedua,
lanjut Rizal, masih minimnya pengembangan inovasi dan kualitas bagi para tenaga
kerja maupun anak muda di Indonesia.
“Dari
keseluruhan jumlah tenaga kerja sebesar 131 juta orang, sebanyak 50% lebih
pendidikannya hanya sampai Sekolah Dasar (SD), sedangkan yang berpendidikan
Universitas hanya 11% hingga 13% dari data tenaga kerja,” ucapnya.
Sedangkan faktor
ketiga, model pembangunan ekonomi Indonesia yang masih Neo Liberal menjadi
penghambat pertumbuhan ekonomi.
“Model
pembangunan kita itu masih Neo liberal walaupun kita ngomong mandiri, fakta
undang-undang kita sudah jelas. Ada missing, undang-undang di buat dibiayai
oleh kepentingan asing,” kata Rizal.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2017 tumbuh hanya 5,07%, atau
mengalami stagnansi dibanding tahun lalu yang berada di angka 5,02%.
