Moneter.id – PT PP Presisi
Tbk (PPRE) membukukan kontrak baru Rp5,2 triliun atau melampaui target hingga 4%
senilai Rp5,0 triliun pada 2018 lalu.
Direktur
Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengungkapkan, perolehan kontrak baru tahun
lalu masih didominasi oleh mining services dan civil work sebesar 77,1% disusul
oleh ready mix 9,8%,foundation 5,3%, formwork 4,5%, serta heavy equipment rental
dan erector sebesar 3,3%.
“Perseroan juga mendapatkan
tambahan kontrak baru Rp758,5 miliar pada Desember 2018. Pekerjaan itu berasal
dari civil work dan ready mix pelabuhan Patimban, pekerjaan civil work pelabuhan
dan jalan akses pabrik kertas OKI,form work Darmo Hill, TOD Pondok Cina Depok,
The Park Sawangan, serta kontrak eksplorasi tambang batu bara di Kalimantan
Timur,” ucapnya, Rabu (9/01)
Dengan
tambahan pekerjaan tersebut, kata Benny, total kontrak baru yang dikantongi
perseroan sepanjang Januari 2018-Desember 2018 senilai Rp5,2 triliun.
“Perseroan
optimistis mencapai target kontrak baru Rp5,5 triliun-Rp6,0 triliun pada 2019.
Nilai itu naik 10%-15% dari realisasi 2018,” paparnya.
Untuk
mencapai target tersebut, Benny mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah
strategi. Salah satunya memperkuat sinergi dengan entitas induk, PT PP
(Persero) Tbk., melalui pengerjaan semua kontrak.
“Seiring
dengan kontrak-kontrak baru yang diperoleh PP pada kuartal IV/ 2018 yang akan
di-drowdonkepada kami pada 2019 serta kontrak-kontrak baru yang diperoleh pada
2019,” ujarnya.
Selain itu, dia
mengungkapkan, perseroan akan menggarap terbukanyacaptive marketpembangunan
gedung dan infrastruktur dari holding maupun anggota dari Holding Badan Usaha
Milik Negara Perumahan dan Kawasan.
Selanjutnya,
PPRE akan mendorong entitas anak, PT Lancarjaya Mandii Abadi (LMA), untuk
mengembangkan lini bisnis jasa pertambangan sebagai diversifikasi usaha yang
masih berbasis alat berat. Di samping itu, diversifikasi ke bidangsoil
improvementlewat ekspansi anorganik juga bakal ditempuh perseroan.
”Dengan
strategi tersebut, PPRE optimistis dapat memenuhi harapan PP untuk dapat
berkontribusi sebesar 11% terhadap total nilai pekerjaan baru tahun ini,”
pungkas Benny.