MONETER – PT
Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan rugi bersih Rp 29,86 miliar pada kuartal I/2023.
Angka ini naik 19,36% dari sebelumnya Rp 25,01 miliar.
“Pendapatan perseroan juga naik 24,21% menjadi Rp 360,35
miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 290,11 miliar,” tulis keterangan
resminya di Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Tulisnya, segmen jasa konstruksi menjadi penyumbang
terbesar dengan kontribusi sebesar Rp 325,39 miliar yang terdiri dari Rp 192,89
miliar dan pihak ketiga berkontribusi Rp 133,5 miliar.
Sementara, beban dari ACST juga meningkat menjadi Rp
347,44 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 284,67 miliar. Beban
pajak dan biaya keuangan yang naik menjadi Rp 9,54 miliar dan Rp 6,15
miliar.
Perseroan berhasil memangkas beban lainya seperti beban
penjualan menjadi Rp 8,36 miliar dan biaya keuangan. Kemudian, ACST mencatat
penurunan penghasilan keuangan dari Rp 17,91 miliar pada kuartal I/2022,
menjadi Rp 4,78 miliar per akhir Maret 2023. Selain itu, total liabilitas juga
merangkak naik Rp 1,6 triliun dari sebelumnya berjumlah Rp 1,44 triliun.
Aset ACST per Maret 2023 tercatat sebesar Rp 2,24 triliun
dari sebelumnya Rp 2,11 triliun. Sedangkan ekuitas menurun menjadi Rp 670,99
miliar menjadi Rp 640,35 miliar.
Hingga kuartal I/2023, ACST menyampaikan perolehan
kontrak baru senilai Rp1,2 triliun atau bertumbuh hingga 46% pada kuartal I/2023.
Salah satu kontrak baru yang telah diperoleh ACST yakni Jalan Tol
Probolinggo-Banyuwangi dari PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi dan juga
perluasan Tol Cipali oleh PT Lintas Marga Sedaya.
Adapun salah satu
kontrak baru yang telah diperoleh hingga akhir kuartal pertama di tahun 2023
ini adalah Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi oleh PT Jasa Marga Probolinggo
Banyuwangi, dan pelebaran Tol Cipali oleh PT Lintas Marga Sedaya. Tahun ini,
perseroan belum bisa menyebutkan target kontrak baru.