Moneter.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengambil alih saham atau akuisisi
80,6% kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk.
Penanggung
Jawab Sementara Kepala Departemen Komunikasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Sigit Wahono mengatakan akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan
produksi yang lebih luas.
“Akuisisi
ini akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di
kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun,” ucapnya.
Saat
ini, lanjut Sigit, di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas
terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, di mana 63% dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh
pihak swasta dan pemain asing (global).
Sementara
kebutuhan Semen di Indonesia berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia
tahun 2017 sebanyak 54,2 juta ton dan tahun 2018 (hingga Oktober) 56,5 juta ton
atau mengalami pertumbuhan 5,1%, yang berarti hanya 66,3% dari produksi atau
mengalami kelebihan pasokan 33,7%.
Karena itu,
SI Group, menurut Sigit, berupaya memperbesar pasar ekspor. Ekspor SI Group
pada 2017 baru 860.060 ton, tahun 2018 (hingga Oktober) meningkat menjadi total
2,3 juta ton, terdiri atas 1,25 juta ton semen dan 1,1 juta ton klingker (semen
setengah jadi).
Selain itu, pasar
Asia Selatan, khususnya Bangladesh dan Sri Lanka, juga mulai dimasuki semen
produksi SI Group sebesar 3,2 juta ton ter, di mana 2,5 juta ton langsung dari
pabrik SI Group di Tanah Air dan 0,7 juta ton di antaranya dipasok dari anak
usaha SI di Vietnam.
“Ekspor
SI Group baru 10% dari total penjualan, karena ini kita berupaya meningkatkan
pasar ekspor. Asia Selatan merupakan pasar menjanjikan karena pemain global
banyak yang mundur,” ucapnya.
Konsumsi
semen di Tanah Air tetap didominasi Pulau Jawa, untuk tahun 2017 tercatat 30,7
juta ton dan tahun 2018 (hingga Oktober) mengalami peningkatan 4,4 persen
menjadi 32,055 juta ton. Tapi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mencatat
pertumbuhan positif dalam penjualan semen di wilayah Kalimantan selama periode
Januari-November 2018 dengan kenaikan sekitar 4%.
Menurut Sigit
Wahono, total penjualan di wilayah Kalimantan selama 11 bulan pada tahun ini
tercatat sebanyak 1.662.660 ton, sedangkan total penjualan di wilayah
Kalimantan pada 2017 sebanyak 1.553.857 ton.
Dari
keseluruhan penjualan itu, kontribusi terbesar dari Provinsi Kalimantan Timur
dengan jumlah 520.696 ton, disusul Kalimantan Tengah dengan 365.617 ton,
Kalimantan Barat 317.798 ton, Kalimantan Selatan 305.462 ton, dan Kalimantan
Utara 113.086 ton.
“Penjualan
di Kaltim, Kalteng, dan Kalsel tumbuh positif, sementara penjualan di wilayah
Kalbar dan Kaltara terjadi penurunan yang cukup lumayan,” ujar Sigit
Wahono.
Kalimantan
merupakan pasar penting bagi penjualan produk PT Semen Indonesia, seiring
banyaknya proyek infrastruktur yang dibangun di Pulau Borneo. Seperti di
Provinsi Kalimantan Timur, di provinsi itu sedang ada pengerjaan proyek tol
Balikpapan-Samarinda dengan panjang sekitar 99 kilometer yang konstruksinya
menggunakan beton.
Di Kalimantan,
PT Semen Indonesia memiliki dua packing
plant, yakni di Banjarmasin dan Balikpapan (Kaltim). Keberadaan pabrik
pengepakan semen itu untuk mempercepat distribusi penjualan, sekaligus
memperkuat pasar.
Baca juga: Holcim Lepas 80.65 Persen Saham ke Semen Indonesia