Moneter.id
– Jakarta –
SKK Migas menyatakan bahwa bertambahnya produksi minyak dari Blok Cepu yang
dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berpotensi memberikan tambahan
penerimaan negara senilai Rp33,6 triliun.
Tambahan
produksi minyak tersebut nantinya akan dihasilkan dari pengeboran tujuh sumur
Infill Carbonate dan dua sumur Infill Clastic di Lapangan Banyu Urip, Blok
Cepu.
Kepala
SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, bahwa total investasi dari proyek ini
mencapai 203,5 juta dolar AS atau Rp3,25 triliun. “Kita
patut bersyukur karena dari investasi ini, perkiraan tambahan penerimaan negara
yang dihasilkan mencapai sekitar 2,1 miliar dolar AS atau Rp33,6 triliun,”
ujarnya, Jumat (9/8/2024).
Selain
itu, Dwi Soetjipto juga mengapresiasi ExxonMobil seiring dengan proyek Banyu
Urip Infill Clastic (BUIC) yang memberdayakan produk nasional, diantaranya
pengunaan rig untuk alat pengeboran.
Rig
yang digunakan merupakan hasil karya dan operasi dari PT Pertamina Drilling
Services Indonesia (PDSI) selaku anak usaha PT Pertamina, yang menunjukkan
kompetensi anak bangsa untuk memenuhi standar internasional ExxonMobil.
“Proyek
BUIC ini akan mencapai produksi puncak pada 2027 mendatang, dengan level
produksi 19.000 barel minyak per hari (BOPD),” paparnya.