Moneter.id – Musibah gempa bumi dan tsunami yang
terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi
Tengah pada 28 September lalu menyisakan duka mendalam bagi korban bencana. Untuk itu,
pada 21-23 November 2018 Suzuki menyalurkan donasi senilai Rp1,2 Miliar untuk membantu
proses pemulihan pasca bencana.
“Kami turut berduka atas bencana alam
yang menimpa saudara-saudara kita
di Palu dan sekitarnya,” kata Seiji
Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor
(SIM) dan PT Suzuki Indomobil Sales
(SIS) disiaran persnya, Senin (26/11).
Sebagai bentuk kepedulian
kami, kata Itayama, Suzuki telah berkomit menuntuk menyalurkan bantuan kepada
para korban. “Kami berharap, donasi ini dapat
membantu memulihkan kondisi pasca bencana alam, terutama terkait kebutuhan pokok, transportasi, maupun layanan kesehatan yang menjadi fokus utama kami,” ucapnya.
Bantuan tersebut terdiri dari donasi Suzuki
Motor Corporation (SMC) Jepang senilai
650 juta rupiah melalui Red Cross
Japan, pembelian Alat Mekanis Multiguna Pedesaan
(AMMDES) yang dilengkapi dengan fasilitas
air bersih, air minum, pompa, dan genset melalui Kementrian Perindustrian (Kemenperin) senilai 250 juta rupiah, satu
unit ambulan ssenilai 300 juta rupiah kepada Palang Merah
Indonesia (PMI) Kota Palu dan pakaian sebanyak
4.640 pcs untuk kebutuhan korban bencana alam.
Selain itu, lanjut
Itayama, sebagai upaya pemulihan sarana transportasi di area yang terkena bencana, Suzuki mengadakan program Servis Gratis Peduli Palu. “Khusus untuk konsumen roda dua, layanan servis gratis tersedia di PT Sinar Galesong Mandiri cabang Tatura Palu pada 23-24 November
2018 lalu,” terangnya.
Itayama menjelaskan, mekanik akan memastikan kondisi motor konsumen kembali prima. Selain itu, konsumen juga mendapatkan oli mesin, busi, dan filter oli secara gratis serta mendapatkan
diskon 25% untuk setiap pembelian Suzuki Genuine Part.
“Semoga bantuan
yang kami berikan bisa berguna untuk masyarakat
di Palu dan sekitarnya.
Harapannya bantuan ini bisa membuat masyarakat semakin semangat beraktivitas terutama pada fase pemulihan bencana,”
tutup Itayama.