Moneter.id – Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
mencatat realisasi penyaluran kredit untuk sektor UMKM sebesar Rp144 triliun
pada tahun 2024 lalu. Catatan ini meningkat sebesar 6,6 persen (yoy)
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Group Head Micro Development & Agent Banking Bank
Mandiri Muhammad Gumilang menjelaskan, bahwa kredit tersebut disalurkan ke para
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta para perempuan di pedesaan.
Dengan rincian, Kredit Usaha Mikro (KUM) senilai Rp26,9 triliun dan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp63,9 triliun.
“Sebagai agen perubahan (agent of change), Bank
Mandiri ingin UMKM semakin berkembang, bahkan bisa naik kelas. Oleh sebab itu,
kami terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya
saing tinggi,” katanya di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Gumilang bilang, dalam rangka memperluas akses keuangan
kepada masyarakat yang kurang terlayani, Bank Mandiri memanfaatkan teknologi
digital dengan menyediakan access to finance melalui Livin’ Merchant.
“Distribusi pengguna Livin Merchant di non-urban area
mencapai 1,47 juta pengguna hingga Desember 2024 atau naik signifikan sebesar
42,3 persen (yoy),” paparnya.
Di samping itu, untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan Bank
Mandiri juga memiliki program Rumah BUMN (RB) yang menyasar UMKM agar bisa naik
kelas.
Saat ini, Bank Mandiri telah membentuk 23 RB di seluruh
penjuru Indonesia, melibatkan lebih dari 15.000 UMKM untuk berbagai jenis
pelatihan seperti literasi keuangan, pemasaran digital, dan promosi niaga-el (e-commerce).
Dukungan RB juga diperhitungkan dapat memberikan dampak
positif pada masyarakat di sekitar tempat kegiatan berjalan. Sampai saat ini,
program RB mampu memberikan Social Return of Investment (SROI) sebesar
3,96 kali dan 4,06 kali pada tahun 2024.
SROI adalah nilai tiap rupiah yang diinvestasikan Bank
Mandiri, yang mampu memberikan nilai sosial sebanyak Rp 3,96 dan Rp 4,06
melalui kegiatan Rumah BUMN.
Di sisi lain, akses kredit UMKM yang diberikan Bank Mandiri
terhadap perempuan juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan peran
Bank Mandiri untuk melakukan pemberdayaan ekonomi.
Per Desember 2024, komposisi kredit UMKM yang tersalurkan
kepada perempuan mencapai Rp50 triliun atau setara 55 persen.
Dalam memperkuat perannya tersebut, Bank Mandiri juga
melakukan kolaborasi yang ditandai dengan penandatanganan fasilitas kredit
sebesar Rp3 triliun untuk PNM Mekaar yang tersebar di berbagai daerah.
Fasilitas ini menjadi solusi bagi perempuan pelaku usaha
ultra mikro untuk mendapatkan akses permodalan tanpa agunan dengan limit
pembiayaan antara Rp2 juta hingga Rp3 juta.