Moneter.id – Dalam rangka membangun produk industri yang bermutu melalui desain
yang prima, Kemenperin
menjalin kerja sama dengan sejumlah
asosiasi
profesi desain di Indonesia seperti Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Himpunan Desain
Interior Indonesia (HDII),
dan
Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA) untuk
berinisiasi
menggelar kegiatan Indonesia Industrial Design Awards (IID Awards)
pada tahun 2019.
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, program ini sebagai bentuk
apresiasi Kemenperin kepada pelaku industri nasional yang telah menghasilkan kualitas
produk, sistem, pelayanan dan pengalaman yang lebih baik dengan
berbasis pada pengembangan, inovasi dan kualitas desain produk industri.
“IID Awards akan mencakup produk-produk industri mulai
dari
lini startup, IKM hingga skala besar. Penghargaan juga diberikan untuk produk-produk yang telah
ada di pasar Indonesia dan menjadi citra khas produk industri nasional,” jelasnya di Jakarta, Jumat (21/12).
Selain itu, Kemenperin akan memberikan penghargaan
kepada tokoh yang telah berperan dalam pengembangan
dunia desain produk industri di Indonesia.
“Dalam proses penyelenggaraanya, sosialisasi dilaksanakan sampai
Juli 2019. Kemudian, tahap seleksi pertama di bulan Agustus dan seleksi kedua
di September 2019. Tahap terakhir, awarding
ceremony digelar pada Oktober 2019 yang dilanjut dengan road show sampai Desember 2019,”
sebutnya.
Gati
menambahkan, di ajang IID Awards akan ada pemberian tiga penganugerahan.
Pertama, berupa penghargaan untuk produk baru
(maksimum yang diproduksi tiga tahun
sebelumnya) dengan
melalui
proses penjurian yang terdiri dari IID Good Design, IID Best 20, IID Best 3 dan IID Grand
Awards.
Penghargaan
tersebut untuk beberapa kategori, di antaranya aplikasi dan permainan (game), produk elektronika dan peralatan rumah tangga (home appliances), transportasi dan aksesoris otomotif,
materi promosi dan identitas visual produk (product visual identity), produk mainan kreatif dan alat peraga pendidikan, produk industri kerajinan, alas kaki dan apparel, perhiasan dan aksesoris fesyen, furnitur dan
dekorasi rumah,
perlengkapan kantor,
serta produk
yang terkait hobi dan rekreasi.
Penghargaan
kedua, yakni IID Mark, yang akan diberikan kepada produk yang memiliki
nilai-nilai heritage dan berkualitas yang sudah ada di
pasar. Dan, ketiga, penghargaan IID Lifetime Achievement, untuk diberikan kepada tokoh yang telah berperan dalam
pengembangan dunia desain produk industri di Indonesia baik dalam bidang kebijakan, pengembangan
produk, dan pendidikan.
“IID Awards
ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah kegiatan, namun juga akan menjadi
gerakan yang dapat meningkatkan citra
positif bangsa, yakni Face of Nation, Face of Industry, Face
of Lifestyle,
Face of Creation, dan Face of Brand melalui
produk-produk Indonesia yang inovatif dengan kualitas desain yang baik,” tandasnya.
Wujud
daya saing industri nasional yang saat ini mampu kompetitif di pasar global,
antara lain terlihat dari adanya kenaikan pada nilai tambah industri nasional
dari tahun 2015 yang mencapai USD212,04 miliar menjadi USD236,69 miliar hingga
jelang akhir tahun 2018. Selanjutnya, pangsa pasar industri manufaktur
Indonesia di kancah global pun saat ini ikut meningkat menjadi 1,84%.
Di samping itu, tercermin dari nilai ekspor yang terus meningkat.
Hingga jelang akhir tahun 2018, nilai pengapalan produk manufaktur nasional ke
mencanegara mampu tembus USD130,74 miliar atau naik 4,51% dibanding
capaian tahun 2017 sebesar USD125,10 miliar. Tahun 2016 sekitar USD110,50
miliar dan tahun 2015 di angka USD108,60 miliar.