Moneter.id – PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menargetkan pertumbuhan
penjualan double digit atau sekitar
10% sepanjang 2020.
“Kami mematok pertumbuhan penjualan pada 2020 double
digit sekitar 10%,” kata Chief
Operation Officer Arwana Citramulia, Edy Suyanto di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Kata Edy, perseroan cukup puas dengan kinerja pada
kuartal IV/2019 yang didukung pencapaian selama 9 bulan tahun lalu. Target
penjualan sepanjang 2019 senilai Rp2,1 triliun dan laba bersih senilai Rp200
miliar bisa tercapai.
“Beberapa faktor positif yang dapat mendukung kinerja
perseroan antara lain penambahan volume produksi dari ekspansi kapasitas di
Plant Ogan Ilir yang rampung pada Juli 2019, permintaan keramik dari program
Pemerintah Sejuta Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan rusunawa,
proyek renovasi dan rumah baru swadaya, serta percepatan proyek-proyek infrastruktur
pemerintah pada 2020,” ucap Edy.
Sementara itu, lanjut Edy, dari sisi laba bersih,
perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 25% hingga 30% secara tahunan.
Berdasarkan laporan kinerja per 30 September 2019,
perseroan membukukan penjualan senilai Rp1,63 triliun atau naik 11,51% dari
penjualan di periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,46 triliun.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk senilai Rp160,14 miliar atau naik 38,12% secara tahunan.
Jika dilihat spesifik pada kuartal III/2019, perseroan
mengantongi penjualan senilai Rp585,21 miliar dan laba bersih senilai Rp58,05
miliar. Penjualan dan laba bersih di kuartal III/2019 ini, masing-masing tumbuh
20,53% dan 25,11% dari kuartal II/2019.
Sebagai informasi, tahun ini perseroan menyiapkan alokasi
belanja modal atau capital expenditure
(capex) sebesar Rp 165 miliar. Perseroan akan menggunakan belanja modal itu
untuk mendukung ekspansi.
“Belanja modal akan dimanfaatkan untuk ekspansi pabrik
baru di Mojokerto dan pembelian mesin digital printing untuk pabrik yang sudah
ada. Dimana pendanaan capex masih bersumber dari internal,” paparnya.
Ekspansi pabrik yang dimaksud adalah pabrik granito yang
investasinya mencapai Rp 300 miliar. Dengan adanya ekspansi plant 5B Mojokerto,
kapasitas Arwana akan naik jadi 3 juta meter persegi per tahun. Ditargetkan
pengembangan pabrik akan selesai di akhir tahun ini.
Tahun lalu, perseroan menyelesaikan satu pabrik di Ogan
Ilir, Sumatra Selatan. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 4,3 juta
meter persegi per tahun.
Sehingga total kapasitas produksi yang dimiliki ARNA
menjadi 62 juta m2. Penambahan kapasitas pabrik di Sumatra Selatan tersebut
membuat emiten keramik ini optimistis penjualannya di tahun 2020 akan bertumbuh
hingga 10%.