Selasa, September 30, 2025

Tahun lalu BEI bukukan laba bersih Rp489,38 miliar

Must Read

Moneter.id

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk sebesar Rp489,38 miliar sepanjang tahun 2020. Laba ini
naik 8,92 persen jika dibanding peroleha tahun sebelumnya sebesar Rp449,31
miliar.

Berdasarkan keterangan resmi perseroan dalam laporan
keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (16/3), pertumbuhan laba
tersebut sejalan dengan perolehan total pendapatan yang dibukukan oleh BEI
senilai Rp1,92 triliun.

“Jumlah pendapatan tersebut meningkat 0,62%
dibandingkan dengan Rp1,91 triliun pada 2019,” tulisnya.

Sementara, beban yang dikeluarkan hanya turun 3,19%
secara yoy menjadi Rp1,28 triliun. “Pendapatan
usaha terkait transaksi bursa Rp1,55 triliun pada 2020. Pencapaian naik 3,98%
dari Rp1,33 triliun pada tahun 2019,” tulis BEI.

Pendapatan dari jasa transaksi dan jasa kliring
sebagai dua kontributor terbesar pendapatan BEI, masing-masing Rp792,36 miliar
dan Rp400,44 miliar.

Meski demikian, pendapatan dari segmen jasa informasi
serta fasilitas lainnya melonjak 54,38% yoy
menuju Rp144,88 miliar dari sebelumnya Rp93,84 miliar.

Di sisi lain, pendapatan usaha dari bukan transaksi
bursa tercatat senilai Rp77,5 miliar pada 2020. Realisasi itu naik 12,24% dari
Rp69,05 miliar pada tahun lalu.

Sementara itu, total aset BEI sejumlah Rp8,84 triliun
per Desember 2020, naik dari akhir 2019 sebesar Rp7,2 triliun. Aset tersebut
berasal dari ekuitas dan liabilitas masing-masing senilai Rp5,11 triliun dan
Rp3,73 triliun.

Pada tahun 2021, BEI menargetkan rata-rata transaksi
harian atau RNTH bursa mencapai Rp8,8 triliun. Target tersebut lebih rendah
daripada pencapaian tahun ini.

BEI mencatat RNTH hingga 29 Desember 2020 mencapai
Rp9,18 triliun. Selain itu, BEI juga menargetkan jumlah perusahaan tercatat
yang melakukan penawaran saham perdana (initial
public offering
/IPO) pada 2021 hanya sebesar 30 perusahaan.

Target tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
jumlah perusahaan yang melantai bursa sepanjang 2020, yaitu sebesar 51
perusahaan tercatat. Padahal, realisasi tersebut mengantarkan Indonesia menjadi
bursa dengan jumlah IPO terbanyak di Asia Tenggara.

Selain itu, jumlah IPO di bursa Indonesia sepanjang
2020 menduduki posisi terbanyak ke-6 di dunia. 
Indonesia mengekor bursa Shanghai (180), Nasdaq (119),
Shenzhen (115), Hong Kong (99) IPO, dan Jepang (54). 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

FOTO : Pelepasan Ekspor 4 Kontainer Susu Bubuk dan Kental Manis Produksi PT Frisian Flag Indonesia (FFI)

Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag Indonesia...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img