Minggu, Oktober 5, 2025

Tanjung Pulisan Sulut Akan Jadi KEK Pertama Berkonsep Resort Konservasi dan Taman Laut

Must Read

Moneter.id – Rapat
Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengusulan KEK Pariwisata yang diinisiasi oleh
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Asisten Deputi (Asdep) Bidang
Investasi Pariwisata menyatakan Tanjung Pulisan – Likupang, Sulawesi Utara
(Sulut) akan diarahkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pertama di
Provinsi Sulut dengan konsep resort konservasi internasional dan taman laut.
Acara ini Rakor ini digelar di Hotel Aryaduta, Manado, Sulawesi Utara, pada
Jumat (15/03).

 Acara dibuka oleh Asisten Deputi Bidang
Investasi Pariwisata Kemenpar, Henky Manurung, dan dihadiri oleh Ketua Tim
Percepatan Kawasan Pariwisata, Azwir Malaon, Asisten II Perekonomian dan
Pembangunan, Bapak Allan Mingkid, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi
Sulut, Daniel A Mewengkang, perwakilan PT. Minahasa Permai Resort Development
(MPRD), Paquita Wijaya, Staf Ahli Gubernur, Dino Gobel, Kepala Bidang Investasi
Destinasi Pariwisata Khusus, Rudy P. Siahaan, beserta jajaran, dan para
stakeholder pariwisata daerah Sulawesi Utara.

Henky
menyampaikan rakor itu digelar sebagai bentuk tindak lanjut arahan Menteri
Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk menghasilkan 100 destinasi KEK, sekaligus
finalisasi persiapan kunjungan Menpar ke KEK Tanjung Pulisan – Likupang dalam
waktu dekat.

“Kami
harap rapat koordinasi ini akan mempercepat pengusulan KEK Tanjung Pulisan,
Likupang, agar potensi pariwisatanya dapat dikelola dengan baik dan dapat
diperkenalkan segera kepada masyarakat luas. Saya optimistis, Tanjung Pulisan
yang akan dikembangkan sebagai KEK pertama di Sulawesi Utara ini akan
meningkatkan investasi di daerah dan membantu menumbuhkan pusat ekonomi baru
dengan banyaknya kunjungan wisatawan kelak,” tambah Henky.

Kemenpar
hingga akhir tahun ini akan berfokus untuk menyelesaikan pembangunan lima KEK
pariwisata di beberapa destinasi yang tersebar dari ujung barat hingga ujung
timur Indonesia. Sebanyak lima lokasi KEK pariwisata tersebut yakni di Sukabumi
(Jawa Barat), Pangandaran (Jawa Barat), Likupang (Sulawesi Utara), Mentawai
(Sumatera Barat), dan Kepulauan Selayar (Sulawesi Selatan).

Senada
dengan Henky, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Daniel A.
Mewengkang, menyambut baik adanya pelaksanaan rakor percepatan pengusulan KEK
Tanjung Pulisan ini karena menurutnya akan banyak manfaat yang dapat diperoleh
masyarakat sekitar KEK maupun calon investor.

“Hadirnya
KEK ini akan memberi tiga manfaat, pertama akan memberi keamanan investasi
dengan disediakannya izin lokasi dan amdal, kedua mempercepat hadirnya investor
dengan disediakannya sarapan prasarana investasi seperti listrik, air, dan
jalan, serta ketiga mengakselerasi kegiatan investasi melalui adanya sistem
perizinin terpadu satu pintu (PTSP) atau one
stop service investment
,” jelas Daniel.

Rencananya,
KEK Tanjung Pulisan, Likupang, Sulut, akan berdiri di atas lahan seluas 396
hektar, dengan nilai investasi sebesar Rp11 triliun dalam jangka waktu
investasi selama 10 tahun.

Proyeksi
serapan tenaga kerja yang akan dihasilkan di area KEK Tanjung Pulisan,
Likupang, secara rata-rata adalah sekitar 1.500 tenaga kerja pertahun melalui
rencana bisnis konsep pengembangan pariwisata sebagaimana data Kajian Studi
Kelayakan KEK Tanjung Pulisan, Likupang, dari PT. Minahasa Permai Resort
Development.

 Perwakilan PT MPRD, Paquita Wijaya, menyatakan
dalam tiga tahun pertama, KEK Tanjung Pulisan, Likupang, akan berfokus dalam
tahap pembangunan infrastruktur.

Mengingat
lokasi KEK Tanjung Pulisan berdekatan dengan hutan lindung, ke depannya PT MPRD
akan membangun Wallace International Conservation Resort and Marine Park,
sebagai salah satu atraksi utama di kawasan tersebut.

Tujuan
dibangunnya area konservasi ini tidak lain untuk mengembalikan keanekaragaman
flora dan fauna endemik daerah yang saat ini sudah berkurang  jumlahnya. Sejauh ini, Paquita menuturkan
pihaknya sudah bekerja sama dengan investor Singapura terkait pengembangan conservation resort, dan dengan telah
berkomunikasi dengan investor Australia terkait pengembangan marina di KEK
Tanjung Pulisan.

 “Kami yakin, hadirnya KEK Tanjung Pulisan yang
menyuguhkan keindahan topografi seperti green sabana, perbukitan, dan lautan
yang masih pristine ini akan menjadi daya jual bagi wisatawan. Bukan tidak
mungkin ke depan, KEK ini akan turut berkontribusi menjadi salah satu destinasi
unggulan yang mendukung target kunjungan wisatawan baik wisman dan wisnus yang
direncanakan oleh Menpar,” pungkas Paquita.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img