Moneter.co.id – PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (BMRI) mencatat total korban kejahatan penyalinan data melalui
metode skimming kartu debit mencapai 140 orang dengan total
kerugian mencapai Rp260 juta.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan,
seluruh dana nasabah yang hilang telah diganti oleh perusahaan. “Seluruh
nasabah yang jadi korban skimming telah diganti uangnya Senin
malam, semua sudah selesai,” ujarnya di Plaza Mandiri, Rabu (21/3).
Sementara,
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo memaparkan, Bank Mandiri akan
meningkatkan pengawasan pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Sejalan dengan
itu, Mandiri akan bermigrasi dari kartu debit yang menggunakan magnetic stripe kepada teknologi kartu chip. Saat ini, kartu debit yang
menggunakan chip sekitar 25% dari
total nasabah bank plat merah tersebut kurang lebih 17 juta nasabah.
“Ke depan
perubahan chip akan jadi feature security
di debit card. Kita upayakan pergantian ini maksimal 3 tahun hingga 4 tahun
terlaksana. Kita upayakan momentum dengan hadirnya Gerbang Pembayaran Nasional
(GPN). Kita arahkan 3 tahun hingga 4 tahun diganti ke chip standar GPN,”
kata Kartika.
Ia menyebutkan,
nilai investasi yang dikeluarkan bank untuk mengganti magnetic stripe kepada teknologi kartu chip cukup besar, yaitu USD2 per kartunya atau sekitar Rp27.000
mengacu kurs Rp13.500.
“17 juta
nasabah kali USD2 untuk satu kartu, jadi lumayan juga. Selain itu 14.000 ATM
juga harus didatangi satu-satu,” pungkas Kartika.
(HAP)