Selasa, September 30, 2025

Tren Baru Pengguna Internet di Indonesia

Must Read

Moneter.co.id – Berdasarkan hasil survey Nielsen Consumer Media View
yang dilakukan di 11 kota di Indonesia, penetrasi media Televisi masih memimpin
dengan 96 persen, diikuti dengan Media Luar Ruang (53%), Internet (44%), Radio
(37%), Koran (7%), Tabloid dan Majalah (3%). 

Keberadaan internet sebagai media
dengan tingkat penetrasi yang cukup tinggi menjadi indikasi bahwa masyarakat
Indonesia semakin gemar mengakses berbagai konten melalui media digital.

Sementara itu, berdasarkan survey Nielsen
Cross-Platform 2017
, terjadi peningkatan akses internet oleh netizen di hampir
semua tempat. Sepert di Kendaraan Umum (53%), Kafe
atau Restoran (51%), bahkan di acara konser (24%) pun mengalami peningkatan
dalam jumlah akses media digital dibandingkan tahun 2015. Peningkatan juga
terjadi untuk akses internet dari rumah dan tempat bekerja.

Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Nielsen Media mengatakan, akses internet di luar rumah bisa jadi disebabkan karena
semakin banyak orang yang memiliki akses melalui telepon genggam, juga
ketersdiaan wi-fi di area publik yang semakin umum. Sedangkan akses di rumah
turut dipengaruhi oleh fasilitas wi-fi yang terjangkau.

“Semakin banyak
ditemukan konsumen yang menonton televisi dan menggunakan internet dalam waktu
yang bersamaan (dual-screen),” ujarnya diketerangan yang Moneter.co.id terima, Rabu (26/7). 

Menurutnya, peningkatan konsumsi
dual-screen yang rutin dilakukan setiap hari dapat ditemukan di semua kelompok
usia. Bahkan di kelompok usia 50 tahun ke atas, mereka yang melakukan
dual-screen setiap hari pun meningkat dari 7% di tahun 2015 menjadi 48% di
tahun 2017

Dari survey ini juga diperoleh temuan bahwa saat ini ada beragam
cara yang dilakukan untuk mengakses konten TV atau film. TV terrestrial dan TV
kabel masih menjadi pilihan utama dengan perolehan 77 persen, namun akses
konten video melalui platform digital juga cukup tinggi seperti misalnya situs streaming seperti Youtube, Vimeo dsb
(51%), portal TV online (44%), TV internet berlangganan seperti Netflix, Iflix,
Hooq, dsb (28%).

Dibandingkan dengan tahun 2015, frekuensi menonton konten video
melalui internet juga menunjukkan peningkatan di semua kelompok usia. “YouTube
masih menjadi platform online video yang paling banyak diakses. Sementara melalui situs Detik sebanyak 29%, dan CNN
Indonesia 27%,” ucapnya.

Infrastruktur memiliki pengaruh yang penting dalam kemampuan
konsumen untuk menonton secara online. Akses Internet yang lamban menjadi
alasan utama para konsumen (27%) untuk tidak menonton secara online. Alasan
lainnya yang ditemukan adalah kesulitan dalam penggunaannya dan juga masih banyaknya
konsumen yang lebih menyukai televisi traditional (24%).

“Hal ini membantah anggapan yang banyak beredar bahwa penonton
TV tradisional sepenuhnya berpindah ke platform digital. Karena berdasarkan
temuan ini, bahkan di kalangan pengguna internet pun, masih cukup banyak yang
lebih memilih untuk menonton TV tradisional dibandingkan mengakses konten video
secara online” jelas Hellen.

Menurut Nielsen Cross
Platform Report
2017, lebih dari 60 persen konsumen di kelompok usia 21-49
tahun seringkali melakukan pencarian lebih lanjut setelah melihat Iklan video
online dan lebih dari 30 persen konsumen
seringkali melakukan pembelian secara online.

Sebagian konsumen juga mengakui bahwa setelah melihat Iklan video
online biasanya mereka akan melakukan
kunjungan ke toko secara langsung dan peluang terjadinya pembelian pun cukup
besar pada saat konsumen melakukan kunjungan ke toko (mencapai hingga 28% di
kelompok usia 30-39 tahun).

“Para pelaku industri
perlu mempertimbangkan strategi atau media apa yang masih relevan dengan
produknya sambil melihat sejauh mana metode pemasaran ini berkembang
melalui platform digital
yang ada,” pungkasnya.

Rep.Hap

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img