Moneter.id – PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN mendapat pengakuan sebagai bank
kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 paling menguntungkan.
Pengakuan
tersebut disematkan melalui predikat The
Best Public Companies berdasarkan Wealth Added Index (WAI) 2018 untuk
kategori perbankan. Saham Bank BTN pun kembali masuk dalam jajaran saham paling
likuid di pasar modal atau indeks LQ45.
WAI merupakan matriks
perhitungan untuk mengukur kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan untuk
pemegang sahamnya.
Dalam seleksi
penghargaan Indonesia The Best Public
Companies berdasarkan WAI 2018 pun, hanya dipilih perusahaan-perusahaan
publik terbaik dengan kapitalisasi pasar terbesar, harga saham, dan kinerja
positif.
Dari hasil
seleksi, Bank BTN menempati posisi teratas di antara bank BUKU 3 lainnya yang
memberikan kekayaan terbanyak bagi pemegang sahamnya.
Direktur Bank BTN Budi
Satria mengatakan perseroan terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi
di berbagai lini bisnis. Dengan aksi tersebut, lanjutnya, Bank BTN secara
konsisten mencatatkan kinerja pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri
perbankan nasional.
“Preditkat
tersebut menjadi apresiasi positif bagi upaya inovasi dan transformasi yang
kami lakukan serta akan memacu kami untuk terus bereksplorasi sehingga dapat
memberikan keuntungan baik bagi para pemegang saham maupun masyarakat
Indonesia,” jelas Budi, Minggu (29/7).
Sementara
itu, kinerja positif saham Bank BTN pun kembali menempatkan perseroan masuk
dalam daftar jajaran saham paling likuid di pasar modal atau indeks LQ45.
Dalam
keterangan tertulis PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/7), BTN masuk
dalam indeks LQ45 untuk periode Agustus 2018-Januari 2019. Sejumlah analis pun
menilai kinerja keuangan BBTN pada paruh pertama tahun ini masih memuaskan dan
memiliki peluang untuk tumbuh lebih baik. Selain karena kinerja yang sesuai
target, Bank BTN juga dukung bantuan likuiditas dari pemerintah dalam Program
Satu Juta Rumah.
Adapun, hingga semester
I/2018, Bank BTN mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp189,62
triliun. Posisi tersebut tercatat naik 19,17% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp159,12 triliun
pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam rangka
mendukung Program Satu Juta Rumah, bank spesialis pembiayaan perumahan ini juga
telah menyalurkan kredit perumahan untuk 423.303 unit rumah pada semester
I/2018.
Penyaluran
tersebut setara 56,44% dari target Bank BTN untuk Program Satu Juta Rumah
sebanyak 750.000 unit.
(TOP)