Moneter.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan dapat
menghemat impot hingga US$2 miliar atau sekitar Rp29 triliun (asumsi nilai
tukar Rp14. 500 per dolar AS) dari optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) di 2019.
“Tahun ini pencapaian TKDN beberapa sektor tak sesuai target pemerintah,” kata
Luhut.
Karenanya, lanjut Luhut, pemerintah menargetkan penghematan US$2 miliar. “Belum
semua pencapaian (TKDN) sesuai dengan mau kami. Pencapaian bervariasi karena
banyak itemnya. Ada yang sudah mencapai tetapi banyak juga yang belum
tercapai,” ujarnya.
Meski
demikian, Luhut telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian untuk
meningkatkan TKDN pada tahun depan, terutama, sektor energi dan sumber daya
mineral. “Di ESDM banyak, misalnya dari proyek Pertamina dan SKK
Migas,” ujarnya.
Upaya meningkatkan TKDN menjadi salah satu upaya pemerintah
untuk menekan defisit neraca perdagangan melalui penurunan impor.
Sementara,
menurut Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan pada November
2018 mengalami defisit sebesar US$2,05 miliar, melebar dari Oktober 2018 yang
mencapai US$1,82 miliar.
Sementara, secara kumulatif Januari hingga November 2018,
defisit perdagangan telah mencapai US$7,52 miliar. Padahal, pada periode yang sama
tahun lalu, neraca dagang masih surplus US$12,02 miliar.
“Dengan mendorong peningkatan TKDN, industri dalam negeri
akan semakin berkembang terutama industri yang menjadi substitusi impor,” tegas
Luhut.