Minggu, Oktober 5, 2025

Dirjen IKFT Kemenperin: Pasar Industri Plastik dan Karet Masih Ada Ruang Besar

Must Read

Moneter.id – Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT)
Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono
menyatakan, peluang pasar pada
industri plastik dan karet masih cukup besar, seperti kebutuhan bahan baku
plastik hingga 7 juta ton per tahun, sedangkan kita baru bisa suplai 2,3 juta
ton.

“Jadi,
masih ada ruang yang sangat besar pada industri ini,” kata Sigit di Jakarta, Rabu (10/7). 

Sigit
menuturkan, guna memenuhi kebutuhan bahan baku plastik dan karet di dalam
negeri, perlu dorongan dari berbagai pihak untuk memperbanyak investasi masuk
pada sektor strategis tersebut.

“Apabila
lebih banyak investasi yang masuk, diproyeksikan dalam lima tahun mendatang
dapat tercapai substitusi bahan baku impor untuk plastik hingga 50%,” ungkapnya.

Sigit menyebutkan,
konsumsi produk plastik masih cukup tinggi dan aplikasi sebagai bahan baku juga
sangat luas untuk di berbagai sektor manufaktur seperti industri kemasan produk
makanan dan minuman, industri kosmetik, industri elektronik, serta industri
otomotif.

Kemenperin
pun terus berupaya meningkatkan penyerapan bahan baku karet melalui teknologi
aspal karet dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) guna mendorong penggunaan aspal karet di jalan tol seluruh Indonesia.

“Dengan
terobosan tersebut, 7% dari kebutuhan aspal di dalam negeri sebesar 1,6 juta
ton bisa disubstitusi dengan karet alam,” imbuhnya.

Kemenperin
mencatat, industri plastik dan karet menunjukkan kinerja yang positif secara
konsisten. Sepanjang tahun 2018, industri plastik dan karet tumbuh sebesar
6,92%, meningkat dari tahun 2017 yang mencapai 2,47%. “Ini merupakan
pertumbuhan yang cukup menggembirakan karena di atas pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Sigit
menambahkan, industri plastik dan karet juga memberikan kontribusi siginifkan
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas. Pada tahun
2018, menyumbang sebesar Rp92,6 triliun atau 3,5% lebih tinggi dibandingkan
tahun 2017. Kondisi tersebut terus meningkat selama lima tahun terakhir.

Adapun
sumbangsihnya terhadap devisa, terlihat dari nilai investasi industri karet dan
plastik yang menyentuh Rp9,40 triliun pada tahun 2018. “Di periode yang sama,
nilai ekspornya menembus hingga USD7,57 miliar,” pungkasnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img