Moneter.id
– Pemerintah
menyerap dana Rp24,35 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN)
untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran masuk
Rp105,27 triliun.
“Lelang yang dilakukan pertama kali sejak libur Idul
Fitri ini melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun,” tulis keterangan
pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) di Jakarta, Selasa (2/6/2020)
Untuk seri SPN03200903, jumlah nominal yang
dimenangkan untuk seri obligasi yang jatuh tempo pada 3 September 2020 ini sama
dengan penawaran yang masuk yaitu Rp0,15 triliun.
Sedangkan, imbal hasil rata-rata tertimbang, imbal
terendah dan imbal tertinggi yang masuk untuk seri ini masing-masing mencapai
3,25%.
Untuk seri SPN12210603, jumlah nominal yang
dimenangkan mencapai Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,75%.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021 ini mencapai Rp1,5
triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi
yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,75% dan imbal hasil
tertinggi yang masuk sebesar 4,0%.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan
mencapai Rp7,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,6315%.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai
Rp25,15 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi
yang mempunyai tingkat kupon 6,5% ini mencapai 6,55 persen dan imbal hasil
tertinggi yang masuk sebesar 7,4%.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan
mencapai Rp8,0 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,20091%.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai
Rp44,84 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi
yang mempunyai tingkat kupon 7,0% ini mencapai 7,15% dan imbal hasil tertinggi
yang masuk sebesar 8,0%.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan
mencapai Rp4,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,66831%.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai
Rp15,55 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi
yang mempunyai tingkat kupon 7,5% ini mencapai 7,65% dan imbal hasil tertinggi
yang masuk sebesar 8,25%.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan
mencapai Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,70979%.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai
Rp10,67 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi
yang mempunyai tingkat kupon 7,5% ini mencapai 7,7% dan imbal hasil tertinggi
yang masuk sebesar 8,3%.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan
mencapai Rp1,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,92171%.
Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp7,39
triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi
yang mempunyai tingkat kupon 7,375% ini mencapai 7,9% dan imbal hasil tertinggi
yang masuk sebesar 8,4%.
Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa
(12/5), pemerintah menyerap dana sebesar Rp20 triliun dari penawaran masuk
mencapai Rp73,74 triliun.