MONETER
–
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan terdapat modal asing keluar
bersih (net outflow) sebesar Rp89,57
triliun dari pasar keuangan Indonesia sejak Januari hingga 22 November 2022.
Aliran modal asing tersebut mayoritas keluar dari
pasar Surat Berharga Negara (SBN), yaitu Rp167,45 triliun. Namun dalam periode
yang sama, terdapat aliran modal asing masuk di pasar saham senilai Rp77,88
triliun.
“Sentimen negatif yang terjadi akibat kondisi
global menekan semua negara pasar berkembang atau emerging market dalam bentuk
capital outflow,” ujar Menkeu di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Untuk negara pasar berkembang, ia mengungkapkan
modal asing keluar bersih di pasar SBN selama tahun 2022 mencapai 82,6 miliar
dolar AS atau sekitar 17 persen dari Assets
Under Management (AUM). Sementara di negara pasar maju mencapai sekitar 25
miliar dolar AS atau 2,6 persen dari AUM.
Meski terdapat aliran modal asing keluar cukup besar
dari Indonesia, kondisi tersebut tidak menimbulkan guncangan di pasar keuangan
Tanah Air maupun mempengaruhi imbal hasil (yield) SBN.
Hal tersebut terjadi lantaran kepemilikan SBN
Indonesia oleh asing kini hanya 14,06 persen, menurun sejak akhir 2019 yang
sebesar 38,57 persen. “Perbankan, Bank Indonesia (BI),
dan masyarakat saat ini mulai mendominasi kepemilikan SBN Indonesia,” kata Menkeu.
Secara perinci, BI memiliki porsi kepemilikan 25,74
persen, bank 24,74 persen, lainnya 18,58 persen, asuransi dan dana pensiun
16,88 persen, serta asing 14,06 persen. “Guncangan bisa terjadi tergantung seberapa
ketergantungan sebuah negara terhadap kepemilikan asing,” tuturnya.