MONETER – Sepanjang
tahun 2022, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) atau Bukalapak mencatat laba bersih
sebesar Rp 1.978 miliar. Catatan ini tumbuh sebesar 218 persen dari rugi bersih
sebesar Rp 1.676 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Pendapatan Bukalapak pada kuartal IV/2022 naik sebesar
97% menjadi Rp 1.029 miliar (yoy), sementara pendapatan Bukalapak secara
tahunan pada 2022 meningkat sebesar 94% yoy menjadi Rp 3.618 miliar,” tulis
perseroan diketerangan resminya, Selasa (28/3/2023).
Pendapatan Mitra pada kuartal IV/2022 meningkat sebesar
63% menjadi Rp 522 miliar yoy, sedangkan pendapatan secara tahunan pada 2022
naik sebesar 141% yoy menjadi Rp 1.969 miliar.
Kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan
menunjukkan peningkatan dari 44% pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021
menjadi 54% pada tahun 2022.
Margin kontribusi Bukalapak yang dihitung sebagai laba
kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan
peningkatan dari -0,1% pada kuartal IV/2021 menjadi 0,2% terhadap TPV di kuartal
IV/2022.
Manajemen perseroan berhasil membukukan pertumbuhan
margin kontribusi positif di kuartal ini. Margin kontribusi Marketplace
Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,3% di kuartal IV/2021
menjadi 0,6% di kuartal IV/2022, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV
Mitra membaik dari -0,5% di kuartal IV/2021 menjadi -0,3% di kuartal IV/2022.
Bukalapak membukukan adjusted Earning Before
Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (“adjusted EBITDA”) sebesar
-Rp 235 miliar pada kuartal IV/2022, dimana rasio adjusted EBITDA
terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1% di kuartal IV/2021 menjadi
-0,6% di kuartal IV/2022.
Selanjutnya, Bukalapak membukukan laba operasional
sebesar Rp 1.760 miliar pada FY22, atau mengalami peningkatan sebesar 203% dari
rugi operasional sebesar Rp 1.709 miliar pada FY21, terutama disebabkan oleh
laba nilai investasi marked-to-market dari
PT Allo Bank Tbk.