MONETER – Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 23 fintech peer to peer lending memiliki Tingkat Wan Prestasi (TWP90) di atas
5 persen. TWP90 adalah ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian
kewajiban nasabah fintech di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo, yang
menjadi ukuran kualitas pendanaan fintech.
“Secara agregat industri, jumlah TWP90 pada periode akhir
Maret 2023 sebesar 2,81%. Jumlah perusahaan peer to peer lending yang TWP90 di
atas 5% berfluktuasi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” kata Kepala
Eksekutif Pengawas Perasuransian, Lembaga Penjamin dan Dana Pensiun Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono belum lama ini.
Terhadap penyelenggara yang memiliki TWP90 di atas 5%,
OJK melakukan pembinaan dan meminta mereka mengajukan action plan perbaikan
pendanaan macet.
“OJK memonitor pelaksanaan action plan dengan ketat. Jika kondisinya lebih buruk, OJK
melakukan tindakan pengawasan lanjutan sesuai ketentuan yang berlaku. Selain
itu, OJK juga terus melakukan monitoring kualitas pendanaan setiap bulan,”
imbuhnya.
Baca
juga: OJK Prediksi
Pinjol Kembali Bergairah Jelang Lebaran 2023
Beberapa faktor berkaitan dengan perubahan TWP90 antara
lain kemampuan platform memfasilitasi penyaluran dana, kualitas credit scoring kepada calon penerima
pinjaman, kualitas proses collection
pinjaman yang sedang berjalan, dan banyaknya kerja sama dengan ekosistem
seperti penyediaan fasilitas asuransi kredit dan lainnya.
OJK mewajibkan penyelenggara peer to peer lending untuk dapat melakukan publikasi data kualitas
pinjaman tersebut dalam rangka transparansi dan perlindungan konsumen.
“Para konsumen dan calon konsumen dapat memonitor langsung
data kualitas pinjaman suatu platform peer
to peer lending,” katanya.
Adapun pelaporan periode April 2023 belum memasuki jatuh
tempo pelaporan, sehingga dampak setelah lebaran belum dapat diketahui secara
pasti.
“Namun berdasarkan data
historis tahun lalu, momen lebaran tidak berpengaruh langsung pada peningkatan
yang signifikan terhadap angka TWP90 dan masih dalam angka kisaran 2% – 3%,” tutup
Ogi.