Moneter.id – Jakarta
– Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk
(WIKA Gedung) membukukan laba bersih Rp17,56 miliar pada semester I/2023.
Raihan ini turun dari sebelumnya Rp66,64 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
“Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,63 triliun
pada semester I 2023, atau tumbuh 37,31 persen year on year (yoy) dibandingkan
sebelumnya sebesar Rp1,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya,”
kata Direktur Utama WIKA Gedung Hadian Pramudita di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Dari pendapatan tersebut, segmen konstruksi memberikan
kontribusi terhadap pendapatan perseroan sebesar Rp1,48 triliun atau tumbuh
39,10 persen (yoy), dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,06 triliun.
Lalu, segmen industri modular memberikan kontribusi
sebesar Rp118,01 miliar atau tumbuh 21,07 persen (yoy) dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp97,48 miliar, dan segmen konsesi memberikan kontribusi
sebesar Rp30,65 miliar atau tumbuh 24,59 persen (yoy) dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp24,60 miliar.
Katanya, kas dan setara kas perseroan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham WEGE itu sebesar Rp480,73 miliar
per 30 Juni 2023, dengan total ekuitas sebesar Rp2,53 triliun, dan total aset
sebesar Rp5,30 triliun.
Sementara itu, Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 1,10
kali, Gearing Ratio sebesar 0,31 kali, serta Current Ratio sebesar 202,75
persen.
Hingga periode Juni 2023, perseroan membukukan kontrak
baru senilai Rp826,07 miliar, dengan capaian order book menjadi Rp9,97 triliun,
atau 64,89 persen, swasta sebesar 30,99 persen, dan BUMN sebesar 4,11 persen.
“Perseroan saat ini masih membidik proyek dari pemerintah
dan BUMN, disamping proyek dari swasta yang terdiri dari proyek perkantoran,
fasilitas publik, dan residensial,” ujar Hadian.
Hadian mengatakan perseroan optimistis dalam waktu dekat
bakal meraih kontrak di IKN, dengan tambahan kontrak proyek tersebut, sehingga
diharapkan dapat semakin mendekati target yang telah ditetapkan.
Adapun, komposisi kontrak baru hingga Juni 2023 yang
diperoleh dari proyek Pembangunan Gedung Pendidikan dan Laboratorium MKGI
(Center of Excellence), BMKG senilai Rp247,18 miliar, Sky House Alam Sutera
senilai Rp237,10 miliar, Khay Ming School Surabaya seniliai Rp14,90 miliar.
Kemudian, modern Office Komplek Perkantoran Bank
Indonesia (BI) senilai Rp198,87 miliar, Renovasi Fasilitas Kesehatan dan
Peribadatan Cianjur senilai Rp90,00 miliar, sedangkan, dari sektor Konsesi
mencapai Rp31,24 miliar dan sektor Modular senilai Rp6,77 miliar.