Moneter.co.id – Kementerian Perindustrian menyelenggarakan kegiatan Pembekalan
dan Orientasi Penguatan Kompetensi Bidang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
tahun 2018. Sebanyak 280 CPNS yang telah dinyatakan lulus pada tahun lalu ini
akan menjadi energi baru dalam meningkatkan pengembangan industri nasional.
“Mereka adalah
bagian dari 35.154 orang pendaftar yang berhasil berkompetisi dan melewati
seluruh tahapan seleksi, dan dinyatakan lulus,” kata Sekjen Kemenperin Haris Munandar
saat ditemui di Jakarta, Senin (12/2).
Haris optimistis, industri nasional akan semakin tangguh dan berdaya saing melalui kontribusi
dari pemikiran dan tenaga para CPNS tersebut. Dengan
catatan mereka bekerja penuh dedikasi,
berintegritas dan menjaga martabat Kemenperin.
“Kami juga telah menekankan kepada mereka agar menghindari perilaku-perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai
yang sudah disepakati.
Selanjutnya, bekerja dengan bersih tanpa korupsi sesuai peraturan perundang-undangan dan
nilai-nilai moral kita,” paparnya.
Dalam kegiatan
pembekalan, Haris menjelaskan, para peserta harus mengetahui tugas dan tanggung
jawab Kemenperin dalam membangun bangsa melalui penguatan di sektor industri.
Hal ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
Langkah strategis yang
tengah menjadi fokus Kemenperin, antara lain pengembangan industri berbasis
sumber daya alam melalui kebijakan hilirisasi, serta penguasaan teknologi dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri melalui program
pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Selain itu,
pengembangan wilayah pusat pertumbuhan industri, dan yang tidak kalah penting adalah membangun sentra industri kecil dan menengah (IKM),” imbuhnya.
Guna menyukseskan
tugas-tugas tersebut, Kemenperin memerlukan dukungan tenaga aparatur yang
memiliki dedikasi tinggi, profesional, dan kualitas yang baik untuk bekerja
keras dalam membangun industri nasional.
Haris menambahkan,
penerimaan CPNS di Kemenperin telah melalui tahapan-tahapan seleksi yang sangat ketat, mulai dari pendaftaran yang dilakukan
secara online, serta seleksi administrasi dan validasi berkas secara tatap muka yang
terbuka dan sangat transparan.
“Misalnya,
untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan sistem Computer Assisted Test
(CAT), dan proses wawancara dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang
terkomputerisasi, sehingga dapat meminimalkan segala kecurigaan publik terhadap
akuntabilitas dari pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS,” ungkapnya.
Kegiatan
pembekalan dan orientasi ini terbagi dalam tiga angkatan, dan masing-masing
angkatan dilaksanakan
selama enam hari. Angkatan I terdiri dari 99 peserta yang dilakukan pada 9-14
Februari 2018 di Bogor, Jawa Barat.
Pembekalan yang didapat para peserta, yaitu kesamaptaan dan penguatan disiplin PNS,
penguatan kompetensi melalui penyusunan informasi jabatan dan sasaran kerja
pegawai, diskusi dan tanya jawab, pendalaman materi, studi kasus, serta
simulasi.
(TOP)