Moneter.id – MIND ID tengah gencar mengimplementasikan
dekarbonisasi sebagai bagian dari komitmen jangka panjang menuju industri
pertambangan yang rendah emisi dan berkelanjutan.
Corporate Secretary MIND ID Pria Utama bilang, MIND
ID yakin bahwa kemajuan industri harus disertai dengan tanggung jawab yang
semakin besar terhadap lingkungan. “Perusahaan telah merumuskan empat strategi
utama untuk mencapai target dekarbonisasi tersebut,” ucapnya di Jakarta, Selasa
(3/6/2025).
Pertama, konversi bahan bakar ke sumber rendah
karbon, seperti pemanfaatan biodiesel B35, B40, dan LNG untuk menggantikan
bahan bakar fosil. Kedua, peningkatan efisiensi operasional melalui
inovasi proses penambangan, peleburan, serta digitalisasi dan elektrifikasi di
seluruh lini produksi.
Ketiga, penggunaan energi terbarukan dan co-firing,
termasuk pemasangan panel surya (solar PV), pembangkit listrik tenaga air
(PLTA), dan teknologi co-firing pada fasilitas pembangkit dan peleburan.
Keempat, pemanfaatan renewable energy certificate (REC) dan carbon
offset, melalui partisipasi dalam perdagangan karbon serta pengembangan
proyek berbasis alam (nature based solutions/NBS).
Kata Pria, bahwa langkah-langkah tersebut mencerminkan arah
strategis MIND ID dalam menyeimbangkan pertumbuhan industri dengan tanggung
jawab ekologis yang semakin mendesak.
"Masa depan pertambangan bukan hanya soal menghasilkan
lebih banyak, tetapi bagaimana kita menghasilkan dengan cara yang lebih
bijak," kata Pria.
Berdasarkan proyeksi, konsumsi energi Grup MIND ID
diperkirakan melonjak dari 48.000 terajoule (TJ) pada 2023 menjadi 266.000 TJ
pada 2030.
Lonjakan ini berpotensi menyebabkan emisi GRK meningkat drastis, dari 4.100 kiloton CO2 ekuivalen (ktCO2e) menjadi sekitar 31.060 ktCO2e atau meningkat lebih dari tujuh kali lipat dalam tujuh tahun. Menghadapi tantangan tersebut, Grup MIND ID menetapkan target penurunan emisi sebesar 21,4 persen pada tahun 2030.