Minggu, Oktober 5, 2025

Larangan Penggunaan Antibiotik pada Pakan, Produsen Obat Dukung Kementan

Must Read

Moneter.co.id – Produsen obat hewan mendukung kebijakan pemerintah, dalam hal ini
Kementerian Pertanian (Kementan) yang akan menerapkan larangan penggunaan
antibiotik pada pakan sebagai pemacu pertumbuhan ternak atau
growth promoter.

Direktur
PT Tirta Buana Kemindo (TBK) Ivonne Subeni mengatakan, mulai 2018 Kementerian
Pertanian menerapkan larangan penggunaan Antibiotics Growth Promoter (AGP) .

Alasan
utama pelarangan AGB, tambahnya, karena sudah tingginya kejadian resistensi
bakteri terhadap banyak jenis antibiotik, bahkan antibiotik yang dipersiapkan
untuk menangani kasus bakteri multiresisten.

Baca juga: Ditjen PKH Kementan Berharap ResistensiAntibiotik Masuk Kurikulum FKH


“Kami mendukung kebijakan pemerintah terkait pelarangan penggunaan
antibiotik sebagai
growth promoter
dalam pakan yang sudah digaungkan sejak 2014 dan rencananya diberlakukan pada
2018,” katanya, Selasa (21/11).



Menurut
Ivonne, pelarangan penggunaan AGP perlu dikembangkan pengganti antiobiotik
tersebut yang lebih aman dan baik hasilnya di kandang.

“Sebenarnya
telah banyak penemuan dan produsen obat yang menawarkan pengganti AGP tersebut
mulai dari enzim, minyak esensial, asam organik, probiotik, prebiotik, dan
lainnya yang terbukti mampu menghilangkan bakteri yang merugikan pada saluran
pencernaan ternak,” ujarnya.

Terkait
hal itu, pihaknya mengusung produk enzim DigeGrain yang diproduksi di India
serta sudah banyak dipergunakan di banyak negara seperti Amerika Serikat,
Jepang, Thailand, Malaysia, Taiwan dan Vietnam.

Saat ini,
tambahnya, pihaknya telah melakukan ujicoba produk enzim pengganti AGP tersebut
di Indonesia, yakni di Karawang Jawa Barat.
“Hasilnya ayam yang dipelihara dan pakannya dicampur
enzim tersebut pertumbuhannya lebih cepat dan bobotnya lebih besar. Enzim ini
dapat menggantikan penggunaan AGP sekaligus vitamin dan mineral,” katanya .

Ia
mengungkapkan, percobaan yang dilakukan PT TBK menunjukkan ayam broiler yang
dipelihara menggunakan enzi DigeGrain dalam 35 hari pertumbuhan bobotnya dapat
mencapai 2,8-3 kg sedangkan yang tidak diberikan enzim bobotnya hanya 2,2-2,3
kg dalam waktu yang sama.

Kemudian
daging ayam juga menjadi lebih padat berisi, penggunaan pakan bisa lebih dihemat,
biaya produksi relatif lebih rendah karena tidak diperlukan lagi pembelian
vitaman dan mineral. (TOP/Ant)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img