Moneter.co.id – Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) telah mengumumkan hasil kelulusan akhir seleksi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2017 melalui laman rekrutmen tersebut.
Hal ini
berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor B/676/S.SM.01.00/2017 tanggal 29 November 2017 perihal Penyampaian hasil
integrasi Seleksi Kompetensi Dasar dan Seleksi Kompetensi Bidang pengadaan CPNS
Tahun 2017.
“Kami
mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada para pelamar CPNS Kemenperin
dan panitia seleksi nasional. Kami juga sampaikan selamat kepada mereka yang
telah dinyatakan lulus, diharapkan bisa berkontribusi untuk peningkatan kinerja
industri nasional agar semakin berdaya saing global,” kata Sekjen Kemenperin
Haris Munandar di Jakarta, Kamis (30/11).
Berdasarkan
isi pengumuman, bagi pelamar yang dinyatakan lulus seleksi akhir, wajib
melakukan pemberkasan ulang dengan melengkapi dan membawa dokumen persyaratan
administrasi pada tanggal 11-15 Desember 2017 mulai pukul 08.00-15.00 waktu
setempat.
Apabila dalam
jangka waktu tanggal 11-15 Desember 2017, peserta tidak melengkapi dokumen,
akan dinyatakan gugur atau tidak diterima.
Terdapat 18
lokasi yang telah ditentukan untuk penyerahan kelengkapan persyaratan
administrasi peserta yang lulus seleksi CPNS Kemenperin Tahun 2017, yaitu di Jakarta (Biro Kepegawaian Kementerian
Perindustrian), Bogor (Politeknik
AKA Bogor), Bandung (Politeknik
STTT Bandung), Yogyakarta (Politeknik
ATK Yogyakarta), Semarang (Balai
Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang).
Kemudian, di Surabaya (Balai Diklat Industri
Surabaya), Denpasar (Balai
Diklat Industri Denpasar), Aceh (Sekolah
Menengah Kejuruan – SMTI Banda Aceh), Medan
(Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan), Padang (Politeknik ATI Padang), Palembang (Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang), Lampung (Sekolah Menengah Kejuruan –
SMTI Bandar Lampung), Pontianak (Sekolah
Menengah Kejuruan – SMTI Pontianak).
Selanjutnya, di Banjarbaru (Balai
Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru), Samarinda (Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda), Manado (Balai Riset dan Standardisasi
Industri Manado), Makassar (Politeknik
ATI Makassar), serta Ambon (Balai
Riset dan Standardisasi Industri Ambon).
Haris mengaku
bersyukur dengan adanya penerimaan pegawai negeri baru pada tahun ini. Pasalnya
di lingkungan Kemenperin telah lama mengalami kekurangan pegawai, terutama
karena banyak yang pensiun.
“Makanya, kami merekrut beberapa pegawai honorer, tetapi
tidak bisa mengisi beberapa posisi seperti guru, teknisi laboratorium, dan
bagian keuangan,” jelas Haris.
Menurut Haris, kebutuhan
perekrutan SDM ini berkaitan dengan tugas yang diberikan kepada Kemenperin
untuk mendirikan delapan Politeknik dan Akademi Komunitas Industri, serta untuk
mengisi tenaga pengajar untuk SMAK/SMTI di lingkungan Kemenperin. Ini merupakan
salah satu wujud implementasi pengembangan pendidikan vokasi industri.
“Dalam dua tahun ini, Kemenperin punya program pendidikan
vokasi industri, sehingga tenaga pengajar harus ditambah. Dengan sistem baru
yang lebih transparan, seperti Computer Assisted Test (CAT),
memudahkan kami merekrut talenta yang bagus,” paparnya.
Sebelumnya, Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, pihaknya bertekad untuk terus meningkatkan
kemampuan dan kompetensi para aparaturnya agar mampu membuat kebijakan yang
dapat memacu percepatan pertumbuhan industri.
“Kami terus memacu agar para pegawai Kemenperin dapat
meningkatkan pengetahuannya baik dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, maupun mengikuti training,
workshop ataupun magang guna
mengetahui dan memahami kebutuhan industri saat ini,” ucapnya.
Airlangga berharap Kemenperin akan menjadi instansi
yang mampu dan berhasil menjadi rujukan kementerian lain dalam mencapai kinerja
yang baik serta sanggup memenuhi target pembangunan yang telah ditetapkan.
“Dengan tetap menjaga kualitas dan integritas diri
serta institusi Kemenperin, kami terus melangkah bersama dalam upaya membangun
pengembangan industri nasional serta menyiapkan landasan bagi tumbuhnya
perekonomian Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (TOP)