Selasa, September 30, 2025

Pasar Properti Nasional Tetap Menarik di Tahun Politik

Must Read

Moneter.id – Tahun
ini dan tahun 2019 merupakan tahun politik nasional. Pasalnya, pada tahun-tahun
tersebut Indonesia menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilu 2019 untuk
memilih Presiden baru. Pesta demokrasi diyakini berpengaruh terhadap aktivitas
ekonomi dan properti nasional.

Country
Manager Rumah.com, Marine Novita, mengatakan, berrdasarkan data Rumah.com
Property Index
tidak ada gejolak
tren harga properti menjelang Pilkada. Terutama jika berkaca pada dampak
Pilkada Banten 2017 dan Pilkada DKI Jakarta 2017 yang sempat memanas.

“Berkaca
pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di mana situasi cukup memanas dengan adanya demo
yang berjilid-jilid, tren harga properti rupanya tetap stabil, baik sebelum dan
sesudah Pilkada. Hal ini juga tercermin dalam kondisi properti di Banten jelang
dan setelah Pilkada,” ujar Marine, Jumat (29/06).

Data
Rumah.com Property Index menunjukkan bahwa tren harga properti DKI Jakarta
menunjukkan peningkatan sebesar 2,1% dari kuartal keempat (Q4) 2016 (sebelum
Pilkada) ke Q1 2017 (periode Pilkada). Sementara itu, pada Q2 2017 mengalami
peningkatan sebesar 3,3% dibandingkan Q1 2017.

Tren
yang sama juga terlihat pada tren harga properti di Banten. Peningkatan sebesar
0,4% terjadi pada Q1 2017 dibanding Q4 2016. Sementara pada Q2 2017 terjadi
peningkatan sebesar 1,3% dibanding Q1 2017.

Menjelang
Pilkada 2018, penurunan terlihat terjadi pada kuartal pertama 2018. DKI Jakarta
turun sebesar 0,39% (
quarter-on-quarter)
sedangkan Banten turun 1,8%. Namun hal ini diyakini bukan akibat Pilkada,
melainkan siklus tahunan.

“Secara
nasional, tren harga properti di awal tahun mengalami penurunan sebesar 0,85%
pada kuartal pertama 2018 terhadap kuartal keempat 2017. Namun penurunan ini
lebih terkait dengan siklus tahunan yakni Hari Raya Idul Fitri, di mana
masyarakat sedang fokus pada pengeluaran untuk menyambut hari raya. Peningkatan
diharapkan terjadi pada kuartal kedua 2018,” ucap Marine.

Langkah
aktif Pemerintah Daerah dalam menjaga gairah industri properti menjadi salah
satu faktor yang membuat kepercayaan pelaku industri properti tetap tinggi,
seperti yang terjadi di Jawa Tengah. Provinsi ini baru saja menggelar Pilkada
pada 27 Juni 2018.

Sementara,
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Prijanto menjelaskan, di
Jawa Tengah, calon pembeli rumah tidak terpengaruh. Politik dan properti justru
seperti terpisahkan. Kondisi Pilkada kemarin rapi dan kondusif, begitu juga dengan
media sosial, sehingga tidak memberi pengaruh terhadap properti baik pasar
bawah sampai atas.

“Jelang
Pilpres, Pemda justru mendukung atau memberi kemudahan bagi masyarakat untuk bisa
memiliki rumah sehingga kondisi pasar properti meningkat, baik dari sisi
Undang-Undang, keuangan, dan lain-lain. Mendekati Pilpres, nampaknya makin
terlihat peluang bagi masyarakat membeli rumah,” ujar Prijanto.

Senada,
Ie Rina, General Manager Marketing Taruma City PT Agung Podomoro Land (APL) menambahkan,
pihaknya tidak pernah terpengaruh oleh situasi politik. Investasi juga tidak
terpengaruh. Jelang Pilpres tahun depan juga tidak terlihat indikasi (berdampak
negatif terhadap properti).

 

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img