Moneter.id – Per Juni 2025, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk mencatat penyaluran kredit ke industri hilirisasi mineral mencapai Rp35,75
triliun. Angka ini meningkat 15,65 persen yoy dari posisi yang sama tahun 2024 yang
sebesar Rp30,91 triliun.
“Pembiayaan tersebut telah digunakan untuk mendukung
pengembangan smelter nikel, tembaga, aluminium, dan refinery emas,” kata
Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara dalam keterangannya di
Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Jelas Ashidiq, pihaknya optimis perekonomian Indonesia akan
semakin bertumbuh dengan mengakselerasi sektor hilirisasi mineral. “Dukungan
terhadap hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah komoditas sumber daya alam
(SDA) dengan mengolahnya menjadi produk setengah jadi atau produk jadi,”
tuturnya.
“Kami optimis hilirisasi akan menjadi katalis utama
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank Mandiri akan konsisten mendukung sektor
prioritas ini dengan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang baik,”
katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menetapkan 26 sektor
komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional, mencakup mineral, minyak dan
gas, perikanan, pertanian, perkebunan, serta kehutanan.
Dengan sinergi pemerintah dan lembaga keuangan nasional,
hilirisasi diproyeksikan mampu memperkuat ketahanan energi, meningkatkan daya
saing industri, sekaligus membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang
berkelanjutan.