Jumat, November 7, 2025

Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS

Must Read

Moneter.id – PT Pertamina (Persero) memperkenalkan
inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan anak usaha melalui
penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.

Inovasi ini diluncurkan pada Esri User Conference 2025 di
San Diego, Amerika Serikat, sebuah ajang global terkemuka yang mempertemukan
para profesional dan organisasi dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi
kemajuan dalam sistem informasi geografis (GIS).

“Kecerdasan data lokasi ini mendukung optimalisasi aset,
menghindari risiko dikenai denda dan meningkatkan efisiensi lintas anak
perusahaan. Ini bagian dari ‘roadmap’ Pertamina menuju tata kelola kelas
dunia,” kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina
(Persero) Fadjar Djoko Santoso disiaran persnya, Sabtu (19/7/2025).

Jelas Fadjar, bahwa sistem inovatif ini dirancang untuk
menjawab tantangan kompleksitas dan fragmentasi pengelolaan perizinan di
seluruh anak perusahaan Pertamina.

“Melalui pendekatan terintegrasi, solusi geospasial ini
memungkinkan pemantauan real-time terhadap lebih dari 5.000 dokumen
perizinan,” ucapnya.

Sistem ini tidak hanya menghadirkan dashboard
visualisasi spasial, tetapi juga dilengkapi fitur chatbot pencarian
berbasis teks dan sistem peringatan dini untuk masa berlaku izin.

Fadjar mengatakan digitalisasi ini bukan sekadar menyimpan
data izin, tapi bagaimana Pertamina bisa melihatnya secara spasial lokasi,
status, hingga potensi kondisi ke depan dalam satu peta dinamis.

Sampai dengan fase pertama, sistem ini telah berhasil
mengintegrasikan kebutuhan perizinan PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah
satu Subholding Pertamina dengan 322 dokumen perizinan strategis, termasuk PLO
(Persetujuan Layak Operasi), KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang), dan
KKPRL (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut) tanpa keterlambatan dalam
proses sertifikasi ulang.

Hasilnya, kata dia, Pertamina berhasil menghindari potensi
biaya hingga 25 juta dolar AS, termasuk risiko reengineering dan dikenai denda.

“Sistem ini menjadi terobosan penting bagi operasional
kami—karena memungkinkan pemantauan status izin secara real-time,
mengantisipasi kendala sejak dini, serta menjaga kelancaran operasional tanpa
gangguan,” ucap Fadjar.

Menurut dia, inisiatif ini membuktikan bahwa teknologi
geospasial tidak hanya mendorong efisiensi internal, tetapi juga berperan
penting dalam memastikan masa depan energi Indonesia yang aman dan
berkelanjutan.

Fadjar melanjutkan, kegiatan ini sejalan dengan yang
Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penerapan inovasi
teknologi.

“Inovasi digitalisasi sistem ini diharapkan dapat berdampak
pada kelancaran distribusi ketersediaan dan keterjangkauan energi,” kata
Fadjar.

Kedepan, Pertamina menargetkan penerapan sistem ini secara
penuh pada Agustus 2025 dengan integrasi menyeluruh di seluruh sub-holding.

Solusi ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya
digitalisasi dan transformasi perusahaan, yang sejalan dengan prinsip
keberlanjutan dan efisiensi yang diusung BUMN energi nasional tersebut.

“Solusi geospasial ini menunjukkan bagaimana teknologi Esri
dapat diadaptasi secara fleksibel untuk menjawab kebutuhan industri seperti
pada industri migas energi, Teknologi geospasial kini berkembang jauh melampaui
bukan hanya fungsi visualisasi, namun juga menjadi fondasi dalam pengambilan
keputusan strategis yang berbasis lokasi,” ujar Presiden Direktur Esri
Indonesia Leslie Wong.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Segmen Seragam dan Distribusi Dorong Peningkatan Kinerja BELL

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berkualitas mencatatkan pertumbuhan laba kuartalan mencapai Rp1,16...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img